Page 182 - MODUL_IPS-SOSIOLOGI_2021 (1)_Neat
P. 182
yang memiliki kecenderungan tertentu sebagai akibat adanya variabel
bebas.
(7) Komparatif yaitu penelitian yang berupaya membandingkan dua gejala
atau lebih. Misalnya, variabel sama untuk sampel berbeda atau variabel
berbeda untuk sampel yang sama.
Proses penalaran dalam penelitian dibagi menjadi dua jenis, yaitu deduktif dan
induktif. Berikut penjelasannya.
1. Proses Penalaran Deduktif
Proses penalaran deduktif menilai atau mengkaji gejala sosial khusus
berdasarkan pengetahuan yang sifatnya umum. Tujuannya adalah menentukan
benar atau tidaknya generalisasi dari hasil penelitian dengan teori yang diuji.
Proses penalaran deduktif digunakan dalam penelitian kuantitatif. Proses berpikir
deduktif terdiri atas tahapan berikut:
a) Menyusun hipotesis (berdasarkan teori atau literatur).
b) Mengumpulkan data untuk menguji hipotesis.
c) Membuat keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis.
Penelitian kuantitatif lebih menekankan penalaran deduktif. Oleh karena itu,
hasil analisisnya berupa perbandingan-perbandingan angka sehingga tidak
dapat mengetahui fenomena lebih dalam.
2. Proses Penalaran Induktif
Proses penalaran induktif diawali dari observasi di lapangan. Proses ini
menghubungkan dan membangun data sebagai bentuk pemahaman. Menurut R.
Bruke Johnson, penalaran induktif dibagi menjadi tiga tahap sebagai berikut:
a) Mengamati lapangan.
b) Mencari pola dari objek yang diamati.
c) Membuat generalisasi tentang kondisi yang terjadi.
Proses penalaran ini dapat diamati dalam penelitian dengan pendekatan
kualitatif. Pengetahuan yang diperoleh dari penalaran induktif berasal dari fakta
khusus menjadi fakta yang bersifat umum.
IPS - Sosiologi | 171