Page 161 - bahan ajar menulis ilmiah bahasa indonesia
P. 161
Sistem komunikasi jika mengaitkan aspek logos, patos, dan etos akan sangat
memberikan manfaat yang bekerja dibidang apapun. Diberbagai bidang pekerjaan, ketiga
aspek tersebut membantu meningkatkan kinerja kerja.
Peran Sebagai Pustaka
Jurnal ilmiah memiliki 3(tiga) peran dalam proses komunikasi mengirim pesan ilmiah,
yaitu:
❖ Peran dalam hal sosial sangat berperan bagi para ahli untuk menerima apresiasi serta
pengakuan atas ilmu yang berkaitan terhadap kekayaan intelektualnya dalam
menciptakan karya yang kreatif.
❖ Peran arsip, proses seleksi dilakukan setelah artikel dikirimkan kedalam jurnal ilmiah.
Yang bertujuan untuk mendapatkan sebuah pengakuan terhadap artikel tersebut untuk
diterima dan siap untuk dipublikasikan oleh dunia ilmu pengetahuan. Dengan
mendapatkan pengakuan oleh dunia ilmu pengetahuan, artikel tersebut akan memberikan
keyakinan kepada peneliti yang menggunakannya dalam mengembangkan karya baru.
❖ Peran diseminasi, kemajuan teknologi berpengaruh terhadap diseminasi dalam publikasi
karya tulis ilmiah yang dapat diakses dengan mudah.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pengakuan tertinggi dari dunia ilmiah
adalah ketika karya seorang peneliti dimuat didalam jurnal internasional. Hal tersebut
sudah menunjukan bahwa karyanya memang layak untuk dipublikasikan kejurnal internasinal.
Jurnal ilmiah digunakan untuk menjadi sebuah referensi terhadap penelitian baru yang
berkaitan dengan adanya kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan serta teknologi terkini.
Oleh sebab itu,untuk mencegah terjadinya duplikasi terhadap Jurnal ilmiah sebelumnya,
peneliti harus selalu mengetahui perkembangan dari jurnal ilmiah terkini agar tetap bisa
menghasilkan jurnal ilmiah dengan temuan yang baru.
Sutarno NS (2006:34) berpendapat bahwa, ”Tujuan Perpustakaan adalah untuk
menyediakan fasilitas dan sumber informasi dan menjadi pusat pembelajaran bagi siapa saja
yang belajar”. Artinya, perpusatakaan menyediakan beragam fasilitas agar dapat
dijadikan sebagai pusat dalam pembelajaran. Berbeda dengan pendapat menurut 150
PA