Page 8 - Laporan Tahunan KPP Pratama Palembang Ilir Barat 2015
P. 8
pembentukan modal bruto tetap dan nilai ekspor neto. Pada prinsipnya PDRB
seringkali dipergunakan untuk menggambarkan tingkat kemakmuran suatu wilayah.
Agregat makro lain yang dapat juga diturunkan melalui data PDRB adalah
pertumbuhan riil PDRB atau yang lebih dikenal dengan pertumbuhan ekonomi
economic growth), yang secara sederhana dapat memperlihatkan gambaran umum atas
kinerja pembangunan di bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Palembang dari
tahun 2010 s.d 2014 masing-masing adalah 6,39% pada tahun 2011; 7,75% (2012); 5,79%
(2013), dan sebesar 5,43% pada tahun 2014.
Indikator makro suatu negara atau daerah akan berkaitan dengan kemampuan
suatu negara atau daerah dalam menentukan potensi pajak yang dapat dicapai. Target
penerimaan pajak yang telah ditetapkan sebesar Rp 1.294 Triliun kepada DJP oleh
pemerintah , yang selanjutnya didistribusikan kepada Kanwil DJP Sumatera Selatan dan
Kepulauan Bangka Belitung sebesar Rp 14,9 Triliun, dan diamanatkan ke KPP Pratama
Palembang Ilir Barat untuk menghimpun penerimaan pajak sebesar Rp 1,087 Triliun
memberikan tantangan bagi KPP Pratama Palembang Ilir Barat untuk melakukan
analisa perhitungan potensi pajak dengan menggunakan pendekatan makro.
Perhitungan potensi pajak dengan pendekatan makro akan dilakukan pada jenis pajak
PPh OP, PPN Dalam Negeri dan PPh Badan. Sedangkan, untuk melakukan perhitungan
nilai total potensi penerimaan tahun 2015, akan dilakukan analisa dengan
menggunakan moment trend method pada komponen jenis pajak selain PPh OP, PPN
serta PPh Badan.
Untuk mengetahui apakah perhitungan proyeksi penerimaan pajak sudah
akurat maka perlu diketahui besarnya potensi penerimaan pajak yang sesuai dengan
kondisi perekonomian yang sebenarnya. Dengan membandingkan perhitungan potensi
dan proyeksi penerimaan perpajakan akan diketahui besarnya selisih pajak (tax gap)
yang biasa dipakai untuk mengukur tingkat optimalisasi penerimaan perpajakan.
Untuk meminimalisir tax gap tersebut, perlu diupayakan langkah-langkah yang bersifat
administratif yang bertujuan untuk meningkatkan penerimaan perpajakan (extra effort).
Dari penjumlahan perhitungan baseline, potential gain/loss, dan extra effort tersebut akan
menghasilkan suatu proyeksi penerimaan perpajakan yang nantinya akan dipakai
untuk membuat rencana strategis kinerja kantor dalam memenuhi target penerimaan
yang telah ditetapkan oleh KPDJP.
Page - 2