Page 36 - Kelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Kristen_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2017
P. 36

Jadi,  bertobat artinya  mengubah sikap dan gaya hidup yang tadinya
                 tidak hidup dalam iman kepada Yesus menjadi hidup dalam iman kepada
                 Yesus. Hidup dalam iman artinya mewujudkan semua ajaran Yesus dalam
                 perbuatan.
                    Penting untuk memahami bahwa pertobatan  bukanlah hasil usaha
                 manusia untuk mendapatkan keselamatan. Tidak ada seorang pun dapat
                 bertobat dan datang kepada Allah kecuali jika Allah menarik orang tersebut
                 kepada-Nya (Yohanes 6:44).  Kisah Para  Rasul 5:31 dan Kisah Para  Rasul
                 11:18  mengindikasikan  bahwa pertobatan  adalah pemberian  Allah yang
                 dimungkinkan semata-mata  karena anugerah-Nya. Tidak ada  seorang
                 punyang dapat bertobat kecuali Allah menganugerahkan pertobatan. Tetapi,
                 peran manusia tetap  penting, yaitu anugerah Allah mengenai pertobatan
                 itu harus disambut oleh  manusia dengan kesadaran dan keinginan untuk
                 berubah dan bertobat.
                    Berbalik dari dosa merupakan salah satu hasil dari pertobatan yang sejati,
                 berlandaskan iman yang menuntun kepada Tuhan Yesus Kristus. Injil Matius
                 memberitahukan kepada kita mengenai  dua orang yang menunjukkan
                 penyesalan  atas dosa-dosa yang mereka lakukan.  Orang pertama adalah
                 Petrus yang menyangkal Yesus, kemudian menyesal dan malu, dan akhirnya
                 dia bertobat dan dipulihkan oleh Yesus. Bahkan, Yesus minta Petrus untuk
                 menggembalakan domba-domba-Nya atau membimbing umat-Nya (Yohanes
                 21:15:17). Orang kedua ialah Yudas yang mengkhianati Yesus hanya untuk
                 memperoleh 30 keping uang perak. Ketika Yudas melihat akibat perbuatannya
                 menyebabkan Yesus  dihukum mati, ia pun  menyesal  dan berkata, “Aku
                 telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah” (Matius.
                 27:3). Namun, Yudas kemudian mewujudkan pertobatannya dalam tindakan
                 negatif, yaitu bunuh diri.  Motivasi bertobat  Petrus dan Yudas  berbeda,
                 akibatnya juga berbeda. Petrus menyesal dan malu, kemudian ia ingin benar-
                 benar bertobat dan dipulihkan,  sedangkan Yudas hanya menyesal  bahwa
                 ia menyebabkan Yesus  dihukum mati, ia tidak menginginkan pemulihan.
                 Setiap orang yang bertobat hendaknya memiliki motivasi supaya diampuni
                 dan dipulihkan serta pada akhirnya diselamatkan.
                    Rasa berdosa  belumlah  cukup  untuk menerima pengampunan tanpa
                 disertai dengan  tindakan  pertobatan yang benar.  Seruan untuk bertobat
                 disampaikan bukan saja oleh Yohanes Pembaptis dan para rasul yang lainnya,
                 tetapi juga oleh Tuhan Yesus sendiri. Yesus tak henti-hentinya mengingatkan








                   30    Kelas VII SMP
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41