Page 92 - Kelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Kristen_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2017
P. 92

berpikirmu, apalagi sebagai orang Indonesia yang memang hidup dalam
                 masyarakat majemuk. Kita terpanggil untuk peduli dan solider pada sesama
                 tanpa memandang perbedaan latar belakang. Hukum kasih yang diajarkan
                 Yesus harusnya menjadi pedoman hidup kita untuk peduli, mengasihi dan
                 menunjukkan  solidaritas kita pada sesama tanpa memandang berbagai
                 perbedaan suku, budaya, dan agama.

                 Kegiatan 5

                 Mendalami Topik

                    Kitab Mazmur 133 berbicara tentang persaudaraan yang rukun. Alangkah
                 indahnya jika semua orang dari berbagai latar belakang yang berbeda dapat
                 hidup bersama-sama dengan rukun. Pemazmur melihat bahwa kehidupan
                 yang  rukun akan membawa  kebahagiaan dan ketenteraman, sebaliknya
                 kehidupan yang kacau dan penuh pertikaian membawa kepada penderitaan.
                 Apa yang tertulis dalam kitab Mazmur memang indah, namun dalam
                 kenyataannya,  semua  tidak dapat  tercipta  dengan  sendirinya. Apalagi  di
                 negara kita isu-isu  mengenai  perbedaan  suku dan agama sering dijadikan
                 alasan  timbulnya  konflik  dan  kekerasan.  Ada  berbagai  peristiwa  dimana
                 terjadi  amuk massa yang disebabkan karena  salah pengertian  kemudian
                 dikaitkan dengan perbedaan suku dan agama. Akar  dari semua  peristiwa
                 itu  karena  masyarakat tidak  terlatih  untuk  membangun  solidaritas  di
                 tengah perbedaan yang ada. Ataupun karena sebagian orang sudah terlanjur
                 memiliki prasangka buruk terhadap  orang lain yang  berbeda  agama dan
                 suku, apalagi berbeda kelas sosial (antara yang kaya dengan yang miskin).
                 Ada juga yang berpikir,  mengapa harus saya yang mulai memikirkan
                 mengenai solidaritas dan kebersamaan?  Mengapa bukan  pihak  lain  dulu
                 baru saya menanggapinya? Atau selama ini saya membangun pemikiran dan
                 sikap positif terhadap mereka yang berbeda dengan saya, tetapi mereka tidak
                 pernah berubah, tetap bersikap tidak baik terhadap saya, jadi mengapa saya
                 harus bersikap baik, toh tidak ada gunanya.
                    Pemikiran-pemikiran seperti ini keliru. Ketika kamu belajar tentang nilai-
                 nilai Kristiani, kamu akan mengerti bahwa tiap orang Kristen terpanggil untuk
                 mewujudkan nilai-nilai kebaikan, kebenaran dan keadilan dalam hidupnya
                 sebagaimana tercantum dalam buah Roh (Galatia 5:22). Jadi, kebaikan yang
                 kamu lakukan tidak boleh berpatokan pada apa yang dilakukan oleh orang
                 lain terhadapmu, melainkan kamu harus proaktif atau terlebih dahulu






                   86    Kelas VII SMP
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97