Page 16 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 16

Pengayaan Materi Sejarah


                kedaulatan‖ , terjadi. Maka Indonesia pun telah tampil sebagai sebuah
                negara merdeka yang berdaulat.

                        Ketika  suasana  sosial-politik  telah  mulai  agak  tenang  dan  para
                ilmuwan telah pula mulai menyesuaikan diri dengan situasi baru maka
                perdebatan  tentang  penulisan  sejarah  pun  dimulai  kembali.  Prof.
                Coolhaas, guru besar dari Utrecht, seorang ahli sejarah kolonial Belanda,
                Dr.  de  Graaf,  ahli  sejarah  kesultanan  Mataram,  dan  ilmuwan
                warganegara  Indonesia,  Prof.Resink,  ahli  hukum  internasional  dan
                sejarah  kolonialisme,  kembali  mempersoalkan  penulisan  sejarah
                Indonesia.  Tetapi  lebih  dari  sekadar  masalah  metodologi  dan
                pendekatan  teoretis  G.  Resink,  guru  besar  Universitas  Indonesia,
                mengingatkan  dua  hal  yang  penting.  Pertama,  pernyataan  yang  sering
                diulang-ulang, baik oleh tokoh politik dan malahan juga oleh guru-guru
                sejarah bahwa Indonesia pernah berada di  bawah penjajahan Belanda
                selama     ―350     tahun‖     adalah     sebuah     mitos     kesejarahan     yang
                menyesatkan.  Kalau  hukum  internasional  dipakai  sebagai  landasan
                dalam penentuan hak dan kedaulatan politik maka kekuasaan Belanda
                yang mencakup semua wilayah yang disebut ―Hindia Belanda‖ itu hanya
                berlangsung  sekitar  37  tahun  saja.  Dengan  kata  lain  Belanda
                memerlukan  waktu  sekitar  300  tahun  untuk  bisa  menguasai  seluruh
                wilayah yang akhirnya disebut Nederlandsch Indie itu.  Tetapi,  kedua,
                di  saat  semangat  menggebu-gebu  dengan  konsep  Indo-sentris,  Resink
                mengingatkan,    jangan    sampai    sikap    ini    tergelincir    pada    ―regio-
                sentrisme‖  –ketika  kajian  kesejarahan  telah  dipusatkan  pada  daerah
                tertentu dan menjadikannya sebagai representasi dari Indonesia secara
                keseluruhan.
                        Para  ilmuwan  tentu  bisa  berdebat  tentang  berbagai  corak
                pendekatan  akademis  dalam  mengadakan  rekonstruksi  dan  analisis
                sejarah dari zaman yang telah berlalu. Mereka bisa juga memasalahkan
                landasan  teori,  bahkan  etis,  dari  penulisan  yang  berkisah  tentang
                peristiwa  kesejarahan  yang  pernah  terjadi  di  bumi  Nusantara,  wilayah
                yang   dalam   kesadaran   nasionalisme   telah   disebut   ―Indonesia‖   ini.
                Bukankah  sejarah  pada  dasarnya  memang  bersifat  kontroversial?
                Semuanya  telah  berlalu  dan  tidak  bisa  diulang  kembali  untuk
                mengetahui  apa  dan  bagaimana  kesemua  itu  terjadinya.  Kalau  begitu
                bagaimanakan  sejarah  masa  lalu  dari  kesatuan-kesatuaan  etnis  yang
                akhirnya  berhasil  membentuk  sebuah  ―kesatuan  bangsa‖  yang  disebut
                ―Indonesia‖ini?   Seperti   apakah   sejarah   bangsa   baru   yang   akhirnya



                4
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21