Page 467 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 467

penguasa  Baghdad  pada  masa  itu.  Demikian  pula  dalam  lingkungan
                istana kerajaan Mamluk, terdapat kantor Muhandis A1-‘Ama‘ir (arsitek
                bangunan).  Kantor  ini  bertanggung  jawab  atas  semua  bangunan,
                perencanaan  kota,  dan  pengambil  keputusan  tentang    orang-orang
                yang  akan  diberi  pekerjaan  dalam  pendirian  sebuah  bangunan.  Selain
                itu  dibangun  pula  kantor-kantor  lain  untuk  para  muhandis  yang
                berkenaan dengan urusan konstruksi dan peralatan sistem irigasi.

                        Alih  teknologi  dapat  dipahami  sebagai  ―suatu  proses  dimana
                suatu negara dapat bebas memilih ... pengetahuan sains dan teknologi
                yang  paling  cocok  untuk  kondisi  alam,  tujuan  pembangunan,    daya
                serap serta pola hidup yang bersangkutan (Capriles dikutip dari Munir,
                1996: 4). Pengertian alih teknologi ini bersifat ideal. Pengertian ideal ini
                tidak dapat diterapkan pada setiap kasus. Definisi lain menyatakan bahwa
                alih teknologi adalah ―tindakan untuk membeli teknologi dari negara lain
                dengan dasar menguntungkan bagi kedua belah pihak, dengan demikian
                terdapat  harga  yang  harus  dibayar  untuk  mcndapatkan  teknologi
                tersebut,‖ (Ali 1992 dikutip dari Munir 1996: 5).

                        Namun  rupanya  tidak  mudah  melakukan  proses  alih  teknologi
                tersebut. Banyak prasyarat yang harus dimiliki. Kualifikasi sumber daya
                manusia  dengan  keahlian  spesifik  dan  kemampuan  mengorganisir  diri
                adalah  dua  contoh  prasyarat  tersebut.  Masalah  dan  proses  alih
                teknologi rupanya tidak hanya bertalian dengan masalah-masalah teknis
                dan  modal  saja,  melainkan  juga  terkait  dengan  masalah  sikap  mental,
                pandangan  hidup,  dan  tata  nilai  tertentu.  Alih  teknologi    akan
                membawa  perubahan.  Sebaliknya,  perubahan  mental  dan  sosial  juga
                diperlukan untuk proses alih teknologi.
                        Dalam  kasus  di  Indonesia,  alih  teknologi  dilakukan  oleh
                pemerintah dan perusahaan swasta. Dalam masa kolonial, alih teknologi
                terpusat  di  sekitar  perkebunan.  Namun  alih  teknologi  yang  sistematis
                terjadi  sejak  tahun  1970-an,  melalui  kebijakan  industrialisasi  sekaligus
                menjadi lanskap beroperasinya perusahaan multinasional di Indonesia.
                Industrialisasi  ini  ditujukan  sebagai  industri  subtitusi  import  karena
                sebelumnya  ekonomi  Indonesia  mengandalkan  ekspor  dari  hasil
                perkebunan  dan  barang  tambang.  Sesuai  dengan  zamannya,  etos  alih
                teknologi  tidak  lagi  dilakukan  untuk  kepentingan  kolonialisme,  tetapi
                selalu  berdiri  di  atas  argumen  nasionalisine,  dan  diletakkan  dalam
                bingkai kebangsaan.




                                                                                 455
   462   463   464   465   466   467   468   469   470   471   472