Page 56 - E-Book Pengantar Akuntansi
P. 56
ini juga perlu dibuatkan buktinya. Pembelian atau penjualan kredit, misalnya,
dapat dibuktikan dengan faktur. Penyerahan dan penerimaan barang
dibuktikan dengan bukti pengiriman dan penerimaan barang. Pembahasan
lebih mendalam tentang bukti-bukti transaksi lain tersebut akan dilakukan
kemudian.
D. JURNAL UMUM
Dalam Bab lalu dijelaskan bahwa setiap transaksi dapat dinyatakan
dalam debit dan kredit terhadap akun-akun yang ada di buku besar. Misalnya,
transaksi penyetoran equity sebesar Rp4.000, oleh Ali Shahab dapat
dinyatakan sebagai penambahan (debit) terhadap akun kas dan penambahan
(kredit) terhadap akun equity. Keterangan demikian ini dapat dinyatakan
secara lebih formal, sebagai berikut:
(D) Kas Rp 4.000
(K) Equity Ali Rp. 4.000
Nama akun dan jumlah yang di debit, dicantumkan pada sisi sebelah
kiri, kemudian di bawah agak kekanan ditulis nama akun dan jumlah yang
dikredit. Penyajian dengan cara ini disebut ayat jurnal (journal
entry). Kadang-kadang notasi rupiah dalam ayat jurnal dihilangkan. Setiap
ayat jurnal terdiri paling tidak satu akun yang didebit dan satu akun yang
dikredit. Jumlah debit harus selalu sama dengan jumlah kredit. Cara
pencatatan dengan menggunakan ayat jurnal seperti dijelaskan di atas
merupakan dasar pengenalan sistem akuntansi berganda (double entry
accounting). Ayat jurnal yang terdiri dari dua atau lebih akun yang didebit
atau dikredit disebut ayat jurnal gabungan (compound journal entry).
Walaupun ayat jurnal dapat dicatat dengan cara sederhana seperti
terlihat di atas, namun, pada umumnya, terdapat formulir khusus guna
pencatatan tadi. Formulir ini disebut buku harian atau jurnal (journal). Dalam
buku harian setiap bukti transaksi dicatat secara kronologis.
52