Page 51 - E-Book Pengantar Akuntansi
P. 51

C.  BUKTI TRANSAKSI
                                  Setiap  transaksi  perlu  ada  buktinya.  Kegunaan  bukti  transaksi  adalah

                           untuk memastikan keabsahan transaksi yang dicatat. Di samping itu, itu bukti
                           transaksi  dapat  digunakan  sebagai  rujukan,  Apabila  terjadi  masalah  di

                           kemudian  hari.  Bukti  transaksi  dapat  berasal  dari  (dibuat  oleh)  perusahaan

                           sendiri atau diperoleh dari pihak luar. Bukti transaksi dari pihak luar lebih kuat
                           dibandingkan dengan yang dibuat oleh perusahaan sendiri. Bukti-bukti yang

                           dibuat dan disediakan oleh perusahaan sendiri disebut bukti intern. Bukti-bukti
                           yang berasal dari luar perusahaan disebut bukti ekstern.



                           1.  Bukti Pengeluaran Uang

                                  Pengeluaran  uang  oleh  perusahaan  perlu  dibuktikan  dengan  kuitansi
                           yang ditandatangani oleh penerima. Jika pengeluaran uang dilakukan dengan

                           cek  (check),  maka  strook  yang  tertinggal  dalam  buku  cek   dapat  dijadikan

                           sebagai  salah satu  bukti transaksi. Untuk menggambarkan  anggaplah bahwa
                           suatu  perusahaan  (Klinik  Medika)  pada  tanggal  13  Desember  200A

                           mengeluarkan uang sebesar Rp 500.000 kepada Budiman untuk pembayaran
                           sewa  ruangan  selama  bulan  Desember  200A.  Untuk  pengeluaran  uang  ini,

                           Klinik Medika minta kuitansi dari Budiman sebagai bukti bahwa uang telah

                           diterima, seperti terlihat di bawah ini.

                                  Perhatikan  bahwa  pada  kuitansi  tersebut  diatas  tertempel  bea  materai
                           sebesar  Rp3.000.  Peraturan  di  Indonesia  mengharuskan  bahwa  bukti

                           penerimaan uang yang nilainya Rp250.000 sampai dengan Rp1.000.000 harus

                           ditempeli  materai  Rp3.000.  Sementara  itu,   bukti  penerimaan  uang  yang
                           nilainya di atas Rp1.000.000 harus ditempeli bea materai Rp6.000.





















                                                                                                     47
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56