Page 57 - EBOOK KELOMPOK 5
P. 57

kemudian  pecah  dan  hancur  menjadi  tanah.  Perubahan  suhu  menyebabkan

                              batuan mengalami keretakan ketika batuan mengambang dan mengempis.
                                 Air juga dapat menyebabkan pelapukan batuan. Di dalam gua terkadang

                              dijumpai batu yang runcing yang disebut stalagmit dan stalagtit. Batu kapur
                              pada  dinding  gua  mengalami  pelapukan  oleh  air  hujan  yang  mengandung

                              karbon  dioksida.  Batu  kapur  perlahan-lahan  terkikis  dan  mengalami
                              pelapukan.  tetesan  air  yang  jatuh  di  lantai  gua  dan  meninggalkan  timbunan

                              kapur membentuk stalagmit. Pengikisan yang terjadi pada batu kapur di atap

                              gua akan membentuk stalagtit.
                          b.  Pelapukan Biologi.

                                 Pelapukan  biologi  terjadi  karena  adanya  kegiatan  yang  dilakukan  oleh

                              makhluk  hidup.  Misalnya  kayu  yang  berlubang  dan  lapuk  disebabkan  oleh
                              rayap.  Hewan  ini  memakan  kayu  sehingga  kayu  menjadi  lapuk.  Kayu  yang

                              lapuk lama-kelamaan dapat roboh.
                                 Selain kayu, batuan juga dapat mengalami pelapukan biologi. Pelapukan

                              biologi terjadi apabila batuan ditumbuhi oleh lumut atau pohon. Lumut dapat
                              tumbuh  pada  batuan  karena  di  batuan  juga  ada  tanah  dan  air.  Lumut  lama-

                              kelamaan dapat membuat batu menjadi retak dan lapuk. Beberapa jenis lumut

                              yang mimiliki rhizoid dapat masuk ke dalam batu yang paling keras sekalipun.
                                 Pohon  juga  merupakan  salah  satu  faktor  yang  dapat  menyebabkan  batu

                              menjadi pecah. Akar tumbuhan masuk ke dalam tanah melalui retakan-retakan
                              yang  ada  pada  bebatuan.  Seiring  dengan  membesar  dan  menebalnya  akar

                              tumbuhan,  retakkan  batuan  juga  melebar  dan  saling  terpisah.  Hal  ini
                              membuktikan bahwa pepohonan membantu terjadinya pelapukan.

                                 Selain tumbuhan, hewan juga berperan dalam proses pelapukan. Kumbang

                              dan semut membuat lubang pada daerah batuan yang telah lapuk karena batu
                              padat  bereaksi  dengan  kelembapan  udara.  Hal  ini  mempercepat  tingkat

                              pelapukan karena menambah daerah permukaan batuan.

                       2.  Perkaratan
                              Perkaratan  sering  terjadi  pada  benda  yang  terbuat  dari  besi,  misalnya  pagar

                          besi.  Pada  awalnya  pagar  besi  memiliki  warna  yang  bagus  serta  mengkilap.
                          Namun  lama-kelamaan  pagar  besi  menjadi  berkarat.  Contoh  lain  dari  peristiwa






                                                           53
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62