Page 126 - SEJARAH WAJIB KELAS X_Neat
P. 126

Dari arca dan relief yang terdapat pada dinding dan pagar
                 candi menunjukkan bahwa Candi Borobudur  sebagai bangunan
                 berciri agama Buddha aliran Mahayana. Dari arca dan relief itu juga
                 dapat dilihat adanya penyatuan ajaran Mahayana dan Tantrayana,
                 sesuai filsafat  Yogacara.  Dalam relief itu tergambar tentang
                 kehidupan  sehari-hari  di Jawa, seperti  cara berpakaian, rumah
                 tinggal, candi,  alat berburu,  alat-alat keperluan sehari-hari, serta
                 jenis-jenis tanaman.

                       Dalam  Kitab Sang Hyang Kamahayanikan  Mantranaya,
                 pada abad  ke-10, Mpu  Sindok  dari  Dinasti  Isyana  menyebarkan
                 ajaran  dari  India, yaitu agama Buddha.  Ajaran  itu  disebarkan  di
                 Jawa dan disesuaikan dengan pengetahuan penduduk pada saat
                 itu. Lebih jauh lagi hasil pengetahuan itu diwujudkan dalam bentuk
                 bangunan candi oleh penduduk Jawa, bukan oleh penduduk India.
                 Candi itu kemudian digunakan sebagai sarana ibadah mereka. Bukti
                 itu ditunjukkan dengan tidak adanya Kampung Keling yang berada
                 di sekitar Candi Borobudur. Bukti lainnya itu ditemukannya tulisan
                 yang memakai huruf Jawa kuno, dengan bahasa Sanskerta, dengan
                 tidak menggunakan tata bahasa Sanskerta.
















                 Sumber : Bambang Budi Utomo. 2010.   Sumber: Idham Bachtiar Setiadi (ed).
                 Atlas Sejarah Indonesia Masa Klasik   2011. 100 Tahun Pemugaran Candi
                 (Hindu-Buddha). Jakarta: Kementerian   Borobudur. Jakarta, Direktorat Tinggalan
                 Kebudayaan dan Pariwisata.       Purbakala,  Direktorat Jenderal Sejarah
                 Gambar 2.29 Rupadhatu            dan Purbalaka, Kementerian Pariwisata
                                                  dan Ekonomi Kreatif
                                                  Gambar 2.30 Kamadhatu














                                                                                  Sejarah Indonesia  117
   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131