Page 172 - SEJARAH WAJIB KELAS X_Neat
P. 172

bangunan  Borobudur.  Di samping  itu juga  terdapat bangunan
                 Gua, seperti Gua Selomangkleng Kediri, dan Gua Gajah. Bangunan
                 lainnya dapat berupa gapura paduraksa seperti Candi Bajangratu,
                 Candi  Jedong, dan Candi  Plumbangan.  Untuk memahami lebih
                 lanjut baca buku Agus A. Munandar,  Sejarah  Kebudayaan
                 Indonesia.


                       Bangunan suci berundak itu sebenarnya sudah berkembang
                 subur dalam zaman praaksara, sebagai penggambaran dari alam
                 semesta yang bertingkat-tingkat. Tingkat paling atas adalah tempat
                 persemayaman roh nenek moyang. Punden berundak itu menjadi
                 sarana khusus untuk persembahyangan dalam rangka pemujaan
                 terhadap roh nenek moyang.


                       Pemikiran dasar dan filsafat yang melandasi kepercayaan
                 ini terus hidup di dalam alam kehidupan, meskipun tidak begitu
                 tampil di permukaan. Sebagai lokal genius yang menentukan arah
                 perkembangan kebudayaan Indonesia dalam mengolah pengaruh
                 Hindu-Buddha  maka unsur-unsur  praaksara itu makin nampak
                 pengaruhnya. Ungkapan-ungkapan  seperti candi, misalnya
                 dipahami maknanya hanya sebagai pemujaan roh nenek moyang.
                 Alas atau kaki candi berbentuk persegi/bujursangkar, berketinggian
                 menyerupai batur dan dicapai melalui tangga yang langsung dapat
                 menuju bilik candi. Di tengah kaki candi terdapat perigi tempat
                 menanam peripih. Bagian kaki candi disimbolkan sebagai Bhurloka
                 dalam ajaran Hindu atau Kamaloka dalam ajaran Buddha.

                       Denah bagian tubuh candi pada umumnya berdimensi lebih
                 kecil dari alasnya, sehingga membentuk serambi. Bagian tubuh ini
                 dapat berbentuk kubus atau silinder yang berisi satu atau empat
                 bilik. Pada candi Hindu lubang perigi yang ditutup yoni terdapat
                 di tengah bilik utama, dinding luar terdapat relung-relung yang isi
                 arca. Pada bagian atas setiap pintu masuk candi dihiasi kepala kala
                 yang dikenal sebagai banaspati, yaitu lambang penjaga.







                                                                                  Sejarah Indonesia  163
   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177