Page 29 - PPK Berbasis Masyarakat
P. 29
PPK Berbasis Masyarakat Melalui Sejarah
lalu, melainkan himpunan makna, pelajaran, hikmah, pesan, nilai,
dan contoh yang bersumber dari peristiwa dan kejadian masa lalu
yang berguna bagi masa kini dan masa depan Indonesia. Sebagai
contoh, peristiwa dan kejadian Sumpah Pemuda mengandung
pelajaran dan nilai yang mencerminkan nilai karakter nasionalis,
yang secara kreatif dan inovatif dapat direaktualisasi untuk
kepentingan masa kini dan masa depan Indonesia. Berikutnya
semangat dan keberanian Soekarno, Hatta, dan Ki Hadjar
Dewantara mengkritik tajam dan melawan kolonialis Belanda
dengan cara masing-masing dapat menjadi teladan dan contoh
nilai karakter mandiri. Hal ini menunjukkan bahwa PPK melalui
Sejarah menunjukkan bahwa sejarah Indonesia memiliki
kedudukan, sumbangan, dan peran penting bagi gerakan PPK.
Pentingnya sejarah dalam gerakan PPK dapat dilihat dari
kegunaan sejarah bagi PPK. Pertama, sejarah Indonesia berguna
sebagai ruang refleksi dan retrospeksi karakter oleh bangsa
Indonesia khususnya bagi warga satuan pendidikan, keluarga,
dan masyarakat. Misalnya, peristiwa ketulusan persahabatan dan
penerimaan H. Agus Salim dengan tokoh-tokoh non-muslim
Indonesia pada masa perjuangan dan pengisian kemerdekaan
Indonesia dapat dijadikan bahan permenungan dan kilas balik
betapa nilai karakter toleransi dapat menumbuhkembangkan
kebersamaan dan kesesamaan sebagai bangsa Indonesia.
Kedua, sejarah Indonesia juga berguna sebagai tempat
mendulang inspirasi karakter oleh warga satuan pendidikan,
keluarga, dan masyarakat. Sebagai contoh, kegigihan dan
keberanian Cut Nyak Dhien (Aceh) dan Opu Daeng Risaju
(Luwu) melawan kolonialis Belanda, memperjuangkan dan atau
mempertahankan kemerdekaan Indonesia di daerah masing-
masing merupakan inspirasi cinta tanah air, harga diri, dan
kemandirian bangsa. Kesederhanaan dan keteguhan diri Hatta
28