Page 38 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 DESEMBER 2018
P. 38
Terkait dengan pelatihan vokasi Kemnaker telah melakukan beberapa terobosan,
yakni masifikasi pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK), pemagangan terstruktur serta
sertifikasi uji kompetensi.
Masifikasi pelatihan di BLK dengan memberikan triple skilling: skilling, up-skilling dan
re-skilling. Skilling untuk angkatan kerja yang ingin mendapatkan ketrampilan. Up-
skilling untuk pekerja yang ingin meningkatkan skill, re-skilling untuk pekerja yang
ingin mendapatkan keterampilan baru. Secara kumulatif, dari tahun 2015 - Oktober
2018 peserta pelatihan BLK mencapai 383.132 orang. Pada tahun 2019 secara
akumulasi jumlahnya naik menjadi 660.476 orang.
Untuk pemagangan, secara akumulasi sejak 2015 - Oktober 2018 mencapai 149.064
orang. Pada 2019, secara akumulasi jumlahnya naik menjadi 360.864. Adapun
peserta sertifikasi sejak 2015 - Oktober 2018 mencapai 1.349.559 orang, tahun 2019
secara akumulasi menjadi 1.875.748 orang.
Untuk mendekatkan akses pelatihan vokasi kepada masyarakat, pemerintah juga
membangun BLK Komunitas. Tahun 2017 dengan 50 BLK Komunitas, 2018 75 BLK
Komunitas. Tahun 2019 naik menjadi 1.000 BLK Komunitas. Tiap BLK Komunitas tiap
tahunnya ditargetkan memberikan pelatihan kepada 100 orang.
Sementara untuk calon pekerja migran, Kemnaker juga akan memberikan pelatihan
pada Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLKLN), yang pada 2019 ditargetkan
memberikan pelatihan kepada 100 ribu calon pekerja migran.
Khusus merespon perkembangan industri berbasis digital, Menaker menginisiasi
pembangunan Innovation Room di Kantor Kemnaker pada Juni 2018. Ini adalah
sebuah Talent Hub untuk merespon era baru industri digital dan Industri 4.0.
“Nantinya, Innovation Room akan direplikasi di BLK-BLK milik Kemnaker,” ungkap
Hanif.
Sementara itu Sekjen Kemnaker, Khairul Anwar menambahkan, prioritas
pembangunan SDM juga dalam rangka menyelamatkan bonus demografi yang akan
dialami Indonesia, yang puncaknya terjadi 2025-2030. Dimana, 70 persen penduduk
Indonesia adalah usia produktif.
Khairul mengutip hasil riset McKinsey Global Institute yang menyebutkan, Indonesia
akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-7 di dunia. Namun capaian itu
mensyaratkan penduduk usia produktif memiliki skill dan kompetensi.
“Masifikasi pelatihan vokasi kita lakukan untuk pekerja saat ini, serta anak-anak
pekerja yang kelak menjadi angkatan kerja saat puncak bonus demografi terjadi,” kata
Khairul.
“Jika tidak kita siapkan, maka bonus demografi bukan menjadi berkah malah menjadi
musibah,” tambahnya.
Page 37 of 102.