Page 72 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 DESEMBER 2018
P. 72
Presiden KSPI, Said Iqbal mengungkapkan, empat gelombang PHK tersebut terjadi
sejak 2015. Hampir 50.000 buruh terkena PHK pada tahun tersebut.
"Gelombang pertama itu adalah hampir 50.000 orang di tahun 2015. Meliputi sektor
garmen, tekstil, makanan dan minuman," kata dia dalam acara konferensi pers di
Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (26/12/2018).
Gelombang PHK kedua terjadi pada Januari-April 2016 yang terjadi pada sektor
industri elektronik dan komponen, otomitif dan keramik. Gelombang kedua tersebut
diperkirakan telah memakan korban sebanyak 100 ribu orang buruh.
"Philips di Sidoarjo mem PHK 3 ribu orang lebih, PT Toshiba gak ada lagi. Panasonic
tinggal 3 perusahaan lagi dan sektor industri otomotif lain. Sekarang sudah enggak
ada lagi Toshiba di Indonesia. Kemudian pengurangan karyawan besar-besaran di
Yamaha Motor, pabrik mobil Ford juga melakukan penutupan perusahaan. Datanya
clear. Pemerintah nggak mencatat itu. Bagaimana mungkin PHK besar-besaran itu
kemudian tidak dicatat," ujar dia.
Selanjutnya, gelombang ketiga PHK terjadi pada periode 2016 hingga 2017. Industri
terbanyak memakan korban adalah sektor industri retail. Ditandai dengan matinya
Seven Eleven (Sevel) yang mengakibatkan ribuan karyawannya terpaksa kehilangan
pekerjaan.
"Catatan kami Giant sudah menutup 19 retail toko-tokonya. 1.500 orang di PHK," ujar
dia.
Selain itu, sektor lainnya yang melakukan PHK besar-besaran adalah pertambangan
dan farmasi. "Kemenaker pasif. Kalau ada laporan baru dicatat. Kalau kami aktif,"
tutur dia.
Selanjutnya adalah gelombang ke empat yang terjadi pada tahun ini dan diperkirakan
masih akan berlanjut hingga tahun depan.
KSPI mencatat PHK besar-besaran tahun ini terjadi di sektor garmen, tekstil, industri
baja, dan industri semen. Selain PHK, perusahaan juga mengurangi karyawan
dengan cara memutus atau tidak memperpanjang kontrak kerja.
"Gelombang keempat ini catatan kami itu 2019 masih akan berlanjut. Terutama di
industri baja, semen, tambang, elektronik dan komponennya, otomotif roda dua yang
penjualannya turun, tekstil, garmen sepatu dan retail. Jadi pemerintah ini jangan
main-main, ini ancaman buat kita," ujar dia.
Page 71 of 102.