Page 35 - PRODUK SIDANG YURI
P. 35

BAB 2  MODEL INTI
   nnnnnmm



              Persamaan tersebut digunakan untuk menghitung kurang lebih 1200 radionuklida yang nilainya
              sesuai  dengan  hasil  eksperimen.  Masing-masing  suku  pada  persamaan  diatas  dapat  dijelaskan

              sebagai berikut:


              1) Energi Volume


                  −    2
              (     )  adalah energi simetri. Hal ini menyatakan bahwa untuk suatu inti A energi ikat yang
                   
              disebabkan gaya inti adalah terbesar untuk inti dengan jumlah neutron sama dengan proton dan

      S       akan berkurang secara simetri pada kedua sisi N =Z.
      C
      I       2) Energi Permukaan Nukleon
      E
      N       Pengurangan  energi  ikat  serbanding    dengan  permukaan  intí  harus  diperhitungkan  karena
      C
      E       permukaan inti diharapkan memiliki gaya tidak jenuh yang menyebabkan suku kedua bertanda

              negatif.


                          2
              Besarnya     ⁄ 3  merupakan ukuran permukaan (karena A sebanding dengan volume). Jika ukuran
              inti  bertambah,  maka perbandingan pernmukaan  dengan  volume akan  berkurang atau nukleon

              yang berada di permukaan, jumlahnya bergantung luas permukaan.


              3) Energi coulomb

              Suku  ketiga  menunjukkan  gaya  tolak  Coulomb  antar  proton  dan  adanya  energi  elektrostatik.

              Gaya tolak elektrostatik ini akan menyebabkan energi ikat berkurang atau memperbesar massa

              inti, sehingga suku ketiga bertanda negatif.

              Energi  elektrostatik  dan  muatan  q  yang  berbentuk  bulat  dan  seragam,  berjari  jari  R  adalah

              3   2

               5  

              karena q= Z.e dan    =       1/3
                                       0
      M
      A
      T       maka energi elektrostatik
      H
      E
      M
      A                                  3(    ) 2   3             3   2     −1
                                                         2 2
                                                                          2
      T                                       1 ⁄  =      1 ⁄     = [  ]        ⁄ 3
      I                                  5       3   5       3     5   0
                                                       0
                                            0
      C
                                                                                                             29
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40