Page 76 - PRODUK SIDANG YURI
P. 76
BAB 3 RADIOAKTIVITAS
dalam penelitian ini menggunakan voltase tinggi di antara elektrode, yang ditempatkan di masing-
masing ujung tabunggelas, dan kemudian mengosongkan udara yang ada di dalamnya, dengan cara
menutup tabung sinar tersebut dengan kertas hitam tebal.
Gambar 3.9 Penemuan Sinar-X
Sumber: https://www.ark21.co/history/sejarah-penemuan-sinar-x-sebagai-penemuan-tak-disengaja/
Kekeliruan akan hasil penemuan inilah yang menjadi awal sejarah ditemukannya Sinar X
3.11 TEKNIK PENEMUAN NEUTRINO
Neutrino pertama kali dipostulatkan pada Desember, 1930 oleh Wolfgang Pauli untuk
E menjelaskan spektrum energi dari peluruhan beta, yaitu peluruhan sebuah netron menjadi sebuah
N proton dan sebuah elektron. Karena terdapat perbedaan energi dan momentum sudut dari keadaan
G
I awal partikel-partikel setelah peluruhan sehingga terkesan melanggar hukum kekekalan energi dan
N momentum (Wilson, 1968: 1150).
E
E 14 14 −
R 6 → 7 + (pernyataan tidak lengkap)
I 12 → 12 + (pernyataan tidak lengkap)
+
N 7 6
G Wolfgang Pauli berpendapat bahwa ada partikel ketiga yang dipancarkan dalam peluruhan
betta yang diberi nama neutrino (bahasa Italia artinya netral kecil) dilambangkan dengan v dan
1
anti partikelnya disebut antineutrino ( ̅ ).Partikel tersebut mempunyai spin /2 yang berlawanan
dengan spin beta dan mempunyai massa diam nol, dia membawa energi beta. Dua permasalahan di
atas dapat terjawab, dalam peluruhan beta tetap berlaku hukum kekekalan momentum sudut dan
kehilangan energi sebenarnya dibawa oleh partikel neutrino dan antineutrino tersebut. Spektrum
70