Page 19 - FISDA BAB 7
P. 19
Bayangan yang dibentuk oleh lensa pertama dianggap sebagai benda
untuk lensa kedua, bayangan lensa kedua dianggap sebagai benda untuk
lensa ketiga, demikian seterusnya.
Jika bayangan dari lensa yang satu terletak di depan lensa berikutnya,
maka bayangan ini dianggap sebagai benda nyata bagi lensa kedua tersebut
dan jarak benda s bertanda positif. Akan tetapi jika bayangan dan lensa
pertama tadi terletak di belakang lensa berikutnya, maka bayangan ini
dianggap sebagai benda maya bagi lensa kedua tersebut dan jarak benda s
sekarang bertanda negatif. Untuk dua buah lensa berlaku hubungan
d = s1’ + s2
dengan:
d = jarak kedua lensa,
sI’= jarak bayangan lensa pertama,
s2 = jarak benda lensa kedua
7.5 Penyimpangan Pembentukan Bayangan pada Lensa
Bayangan-bayangan yang terjadi melalui lensa tunggal tidak selalu
identik dengan bendanya, melainkan pada umumnya mengalami
penyimpangan-penyimpangan atau kesalahan-kesalahan pembentukan
bayangan. Berikut ini adalah uraian tentang bentuk-bentuk penyimpangan
tersebut.
7.5.1. Aberasi Sferis
Aberasi sferis adalah penyimpangan pembentukan bayangan dari
suatu benda yang terletak di sumbu utama karena bentuk lengkung dari lensa.
Berkas sejajar sumbu utama lensa tidak semua dibiaskan melalui titik fokus.
Hanya sinar-sinar yang paraksial (dekat dengan pusat lensa) saja yang
dibiaskan melalui titik fokus. Sedangkan sinar-sinar sejajar yang semakin
jauh dari sumbu utama akan dibiaskan melalui titik yang semakin dekat pada
lensa.
FISIKA DASAR 183