Page 20 - FISDA BAB 7
P. 20
Penyimpangan pembentukan bayangan seperti aberasi sferis ini dapat
diatasi dengan memakai lensa gabungan aplanatis atau diafragma. Lensa
gabungan aplanatis terdiri dan 2 buah lensa yang berlainan. Diafragma
berfungsi untuk memblok sinar-sinar tepi sehingga sinar yang melalui lensa
hanya sinar-sinar paraksial. Benda titik yang tidak terletak di sumbu utama
lensa akibat aberasi sferis ini akan membentuk bayangan seperti bintang
berekor (komet) atau koma. Karenanya, penyimpangan ini disebut gejala
koma.
7.5.2. Astigmatisme
Astigmatisme adalah kelainan pembentukan bayangan dan suatu
benda titik yang jauh dari sumbu utama. Hal ini karena garis-garis horizontal
dan vertikal dikumpulkan pada jarak yang berbeda.
7.5.3. Distorsi
Distorsi adalah suatu aberasi yang disebabkan oleh perbesaran
bayangan yang tidak merata. Perbesaran pada bagian-bagian yang paling luar
tidak sama. Benda yang berupa garis-garis sejajar akan melengkung.
7.5.4. Lengkungan Bidang Bayangan
Lengkungan bidang bayangan terjadi karena titik potong sinar-sinar
sejajar sumbu utama lebih jauh dibandingkan terhadap titik potong sinar- sinar
sejajar yang tidak sejajar dengan sumbu utama. Akibatnya, terjadilah
perbedaan terang antara bayangan bagian pinggir dengan bagian tengah.
Bidang bayangan tampak melengkung, tidak terletak pada satu bidang datar.
7.5.5. Aberasi Kromatis
Sebagaimana telah kita ketahui, cahaya matahari terdiri dari
bermacam-macam warna yang disebut polikromatis. Setiap warna
mempunyai panjang gelombang sendiri-sendiri sehingga panjang
gelombangnya pun berbeda-beda. Inilah yang menyebabkan bahwa berkas
sinar polikromatis setelah dibiaskan lensa terurai menjadi beberapa warna
184 FISIKA DASAR