Page 3 - BAB 4 VIRUS
P. 3
37
VIRUS
A. CIRI-CIRI VIRUS
Virus berasal dari bahasa Latin yaitu Venom yang artinya racun. Virus merupakan partikel
yang mampu menginfeksi sel organisme. Struktur virus terdiri atas genom atau materi
genetik, protein DNA/RNA yang mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan saat virus
berada di luar inang atau di dalam inang seluler. Memiliki dua sifat berbeda, yaitu sifat
hidup dan mati. Hidup jika berada dalam inang dan mati jika berada di luar inang. Tidak
melakukan metabolisme sel, dapat dikristalkan/dicairkan. Ketika virus berada di luar inang,
virus berupa partikel yang diselubungi oleh asam nukleat berupa Virion.
B. STRUKTUR VIRUS
Virus sebagai partikel memiliki struktur yang tersusun atas:
a. Kapsid ; lapisan yang menyelimuti virus yang terbentuk dari protein yang disebut
kapsomer. Kapsomer-kapsomer yang saling terikat akan menyusun bentuk virus,
pelindung virus dari kondisi buruk lingkungan, dan sarana menempel pada subtrat
dan menembus sel inang.
b. Materi Kapsid; materi kapsid terdapat pada bagian dalam berupa materi genetik
DNA/RNA saja. Virus hewan dapat berisi materi genetik DNA/RNA saja dan virus
Fage berisi materi DNA.
c. Kepala; bagian yang menyimpan materi genetik DNA/RNA saja yang berupa
kapsid dan disusun oleh kapsomer-kapsomer.
d. Ekor; bagian yang seperti jarum, yang melekat pada kepala dan berguna untuk
menempel pada inang. Ekor virus terdapat tabung bersumbat yang berupa serabut
atau benang. Struktur virus ada dua macam, yaitu yang memiliki selubung/envelop
berupa protein dan lipid dan yang tidak memiliki selubung/telanjang.
Berkah penemuan mikroskop oleh Antonie van
Leeuwenhoek, perkembangan imu pengetahuan tentang
virus berkembang pesat. Di mana selanjutnya Adolf
Meyer menemukan virus untuk pertama kalinya pada
Tahun 1883 di Jerman. Adolf Meyer meneliti tumuhan
tembakau yang berwarna kuning dan menyyemprotkan
ke tanaman sehat. Tanaman sehat menjadi sakit.
Dilanjutkan oleh Dimitri Ivanosky,1892, di Rusia yang
meneliti tanaman sehat dengan menyemprotkan cairan
saringan bakteri kepada tanaman sehat dan tanaman
sehat menjadi sakit. Sehingga disimpulkan bahwa virus
memiliki ukuran yang lebih kecil dari bakteri
sehingga lolos dari saringan bakteri. Martinus W.
Beijerinck, 1896, Belanda, menyimpulkan hasil
penelitiannya bahwa virus dapat hidup pada media
tanaman tapi tidak pada media bakteri dan hanya
menginfeksi pada inang tertentu. Wendel .M.
Stanly 1935, Amerika, mengkristalkan virus
tembakau, Tobacco Mozaik Virus.
Biologi Kelas X ATMIC/2020