Page 8 - E-Book Keanekaragaman Hayati
P. 8

KEANEKARAGAMAN HAYATI

               E. PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

                     Plasma nuftah atau sumber daya  genetik adalah bagian tubuh tumbuhan, hewan,atau
               mikroorganisme  yang  mempunyai  fungsi  dan  kemampuan  mewariskan  sifat.  Setiap

               organiseme yang masih liar di alam maupun yang sudah dibudidayakan manusia mengandung
               plasma  nuftah.  Plasma  nuftah  berguna  untuk  merakit  varietas  unggul  pada  suatu  spesies,

               misalnya  spesies  yang  tahan  terhadap  suatu  penyakit  atau  memiliki  produktivitas  tinggi.

               Plasma  nuftah  akan  memperhatankan  mutu  sifat  dari  suatu  organisme  ke  setiap  generasi
               berikutnya semisa padi Rojolele mewarikan sifat pulennya, ubi jalar cilembu dan buah duku

               Palembang mewariskan sifat rasa manisnya. Keanekaragaman pasma nuftah dapat tetap terjaga

               lewat melestarikan semua jenis organisme.
                     Perlindungan  alam  Alam  merupakan  tempat  manusia  hidup  sekaligus  tempat  untuk

               memperoleh  bahan  kebutuhannya.  Dari  alam,  manusia  mendapatkan  makanan  dan  energi.
               Kebutuhan manusia yang diperoleh dari lingkungannya bukan hanya sesaat, melainkan selama

               spesies  itu  ada  sehingga  kebutuhan  itu  tetap  ada,  bahkan  makin  meningkat.  Untuk  dapat
               menyediakan kebutuhan hidup secara berkesinambungan itu, manusia harus selalu berusaha

               menjaga kelestarian keanekaragaman hayati. Perlindungan dan pelestarian keanekaragaman

               hayati di Indonesia telah dilaksanakan semenjak pemerintahan Hindia Belanda, tepatnya tahun
               1912,  yang  berpusat  di  Bogor.  Setelah  merdeka,  perlindungan  alam  dilaksanakan  oleh

               Departemen  Kehutanan  dan  Gubernur  Kepala  Daerah  Tingkat  I.  Perlindungan  alam  dapat
               dikelompokkan menjadi perlindungan alam umum dan perlindungan alam khusus.

                Pengawetan  hutan  Hutan  adalah ciptaan  Tuhan  yang  merupakan  sumber  keanekaragaman
               hayati yang sangat besar manfaatnya bagi kehidupan manusia dan makhluk lainnya sehingga

               kita harus memelihara keaslian hutan tersebut. Akan tetapi, akhir-akhir ini manusia cenderung

               melakukan perusakan hutan. Hutan yang terpelihara dengan baik dapat memperkaya hidup
               manusia  secara  material  dan  spiritual  sehingga  manusia  harus  berusaha  dan  wajib  untuk

               memelihara semaksimal mungkin keanekaragam hayati tersebut.

               1. Metode In situ
                     In situ adalah upaya pelestarian keanekaragaman hayati, yang langsung di lakukan di di

               alam tempat flora dan fauna tersebut berada. Metode insitu, memberikan perlindungan kepada
               daerah yang dianggap memiliki ekosistem yang unik, dengan flora dan faunanya yang terancam

               punah. Selain itu, metode insitu adalah bentuk konservasi cagar alam, yang langsung dilakukan
               di daerah tersebut. Ada beberapa bentuk pelestarian hayati memakai metode insitu, yaitu suaka

               marga satwa, taman nasional, cagar alam dan hutan suaka alam.


                                                                                BY SYAIFUL ROHMAN      8
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12