Page 10 - GEMA EDISI DESEMBER
P. 10

         1
10
0 TEROPONG
Foto : Dep. Humas
Asesmen KPKU : Emerging Industry Leader
Menakar Kerangka Bisnis
Perusahaan
etrokimia Gresik (PG) bertekad menjadikan produk komersilnya sebagai market leader dan dominant player di sektor agroindustri. Melalui program transformasi bisnis, PG pun
melengkapi langkahnya dengan layanan komprehensif sebagai bagian dari strategi customer intimacy.
Di sisi lain sebagai perusahaan negara, PG juga wajib memegang prinsip 6 (enam) tepat dalam penyaluran pupuk bersubsidi, yaitu tepat jenis, tepat jumlah, tepat harga, tepat tempat, tepat waktu dan tepat mutu sehingga dapat mendukung ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan petani.
Nah untuk menakar kinerja tersebut, tiap tahun PG menggelar asesmen Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU). Untuk kinerja sepanjang 2020, PG mendapatkan predikat Emerging Industry Leader atau excellent level. Predikat tersebut diraih dengan perolehan skor 675,75 dalam asesmen KPKU di bulan Desember.
Direktur Utama (Dirut) PG, Dwi Satriyo Annurogo membenarkan bahwa asesmen KPKU merupakan agenda rutin untuk mengukur kinerja perusahaan. Ia mengapresiasi perolehan skor asesmen tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya 648,25. Menurutnya, capaian ini menujukkan kinerja PG semakin excellent.
"Capaian ini membuktikan bahwa Petrokimia Gresik berkomitmen terhadap pentingnya kualitas, melalui
 Pabrik Petrokimia Gresik
                  terobosan inovatif yang konsisten dan berkelanjutan," ujar Dirut.
Adapun penilaian dalam asesmen ini meliputi 7 (tujuh) poin, antara lain kepemimpinan; strategi; pelanggan; pengukuran, analisa dan Knowledge Management (KM); tenaga kerja; operasi; dan hasil. Capaian ini tidak lepas dari transformasi bisnis yang dijalankan perusahaan sejak tahun 2019.
Dirut pun menjelaskan bahwa transformasi yang dijalankan PG merupakan upaya perbaikan value chain (rantai nilai) perusahaan. Mulai dari pemahaman mengenai pasar (market intelligence), inbound logistics, proses produksi, outbound logistics, penjualan, hingga services.
"Strategi dalam transformasi ini mencakup keseluruhan penilaian dalam asesmen KPKU," tandas Dirut.
Hasil nyata dari transformasi ini, mampu menurunkan volume bahan baku hingga 200 ribu ton atau setara 45 persen. Kemudian, Harga Pokok Penjualan (HPP) di semua produk berhasil diturunkan, sehingga daya saingnya pun meningkat. Serta dari sisi penjualan baik pasar domestik maupun global pun terus meningkat.
"Jika value chain ini sudah bagus, maka Petrokimia Gresik sudah siap untuk bertempur melalui sejumlah produk inovatif, dan KPKU menjadi tolok ukur dari kinerja kita selama ini," tutup Dirut. LNW
  Edisi No. 327, Desember 2020














































































   8   9   10   11   12