Page 9 - GEMA EDISI DESEMBER
P. 9
"Berbicara fasilitas untuk vanili dan porang Indonesia memilikinya, pasar juga besar, begitu juga dengan teknologinya sudah mumpuni. Ayo generasi muda, tunggu apa lagi?" tandas DKU.
Budidaya tanaman vanili ini sangat unik, karena bisa dilakukan di lahan yang sempit. Sehingga, keterbatasan tempat bukan sebuah alasan atau kendala.
Hal ini disampaikan oleh narasumber sekaligus petani komoditi vanili asal Jember, Muslimin. Ia mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada modernisasi dalam budidaya vanili. Diantaranya, tidak lagi membutuhkan lahan yang luas, tanpa dirambatkan, dan "payungannya" tidak menggunakan tanaman hidup tapi cukup menggunakan paranet sehingga lebih mudah.
"Kalau menggunakan cara lama, biasanya tunas tanaman vanili semuanya dipelihara. Kalau kami hanya satu sulur saja yang dimanfaatkan, sehingga jarak tanam cukup 24 kali 40 centimeter saja. Dengan lahan sempit tidak hanya menghemat ongkos, tapi keamanan juga lebih terjamin," terang Muslimin.
Ia menambahkan, vanili Indonesia memiliki kualitas yang jauh lebih bagus dibandingkan dari negara asalnya. Untuk itu permintaan pasar global untuk vanili Indonesia sangat tinggi.
Sementara itu, sama halnya dengan pasar vanili, permintaan komoditas porang juga sangat tinggi baik
pasar lokal maupun ekspor. Hal ini disampaikan oleh narasumber lain sekaligus petani porang asal Madiun, Arif Dika Mahendra.
Menurutnya, porang merupakan umbi-umbian yang unik, karena memiliki kandungan glukomanan dan di dalamnya tidak terdapat karbohidrat dan gula, sehingga sangat bagus dikonsumsi untuk penderita diabetes melitus. Sedangkan, kandungan glukomanan ini dapat menurunkan keganasan dari tumor atau kanker.
Tanaman ini sangat potensial untuk dibudidayakan tapi belum banyak yang memahaminya, sehingga terkesan sulit. Untuk itu ia menyarankan bagi para newbie agar memahami dulu apa itu komoditas porang dan cara budidayanya sebelum terjun. Setelah itu memahami olah tanah dan mencari bibit yang berkualitas.
"Banyak petani porang yang abai dalam olah tanah, khususnya dalam melihat keasaman atau pH. Padahal ini menjadi salah satu kunci keberhasilan budidaya porang," tandas Dika.
DKU menambahkan, negara Indonesia sangat subur, memiliki banyak SDM, dan berada di jalur khatulistiwa yang suplai sinar mataharinya lebih dari cukup untuk menanam dibandingkan belahan dunia lain seperti Eropa. Untuk itu ayo kita manfaatkan anugerah ini dengan baik! SEP
TOPIK
9
Edisi No. 327, Desember 2020