Page 18 - GEMA EDISI DESEMBER
P. 18

    1
1
8 HOBBY
Asah Kreativitas dari Imajinasi NMovel Fiksi
embaca bagi sebagian orang mungkin menjadi kegiatan yang menjenuhkan dan buang-buang waktu, duduk berjam-jam di hadapan buku. Tapi bagi mereka yang
sudah menemukan kenikmatannya, membaca bisa membawanya menembus ruang dan waktu melalui imajinasi, apalagi saat menamatkan cerita dalam novel.
Itu yang dirasakan Amelia Priani, Petro Muda asal Departemen Perencanaan Produksi dan Pengelolaan Energi. Perempuan asal Depok ini mengaku mencintai membaca novel sejak duduk di bangku Kelas VI Sekolah Dasar (SD).
"Waktu itu saya main ke rumah saudara, di situ saya melihat sebuah novel horor. Iseng-iseng saya membaca dan akhirnya menikmati. Di situlah saya mulai minta dibelikan novel ke orangtua, terus ketagihan," ujar Amelia.
Ia mengaku menyukai novel dibanding cerita bergambar seperti komik, atau menonton film, karena menurutnya dengan membaca novel Amelia merasa diberi kebebasan untuk berimajinasi. Sedangkan dalam membaca komik, sudah disediakan gambar yang menuntun imajinasi pembaca.
Daya imajinasi kuat inilah yang menjadikan Amelia menggandrungi novel dengan genre fiksi, seperti novel serial Harry Potter karya J.K. Rowling. Untuk penulis dalam negeri, ia menyukai karya-karya Dewi Lestari Simangunsong (Dee).
"Imajinasi inilah yang mengasah seseorang berpikir kreatif dan inovatif. Berimajinasi melatih kita berpikir out of the box," tandasnya.
Saking senangnya membaca novel, Amelia hanya membutuhkan waktu empat sampai lima jam saja untuk menamatkan novel tebal dengan halaman sekitar 500 hingga 600. Sedangkan ukuran novel 200 sampai 300 halaman cukup dua atau tiga jam.
"Orang mungkin melihat saja jenuh, bagi saya membaca novel adalah refreshing. Bahkan dalam sehari saya bisa menyelesaikan membaca dua novel halaman tebal atau lima novel halaman tipis," ungkap Amelia.
Kegemarannya membaca novel pun berbuntut pada kebiasaannya mengoleksi buku novel. Saat ini, ia mengaku sudah memiliki koleksi hampir 150 buku novel yang tersimpan rapi di lemari buku. Apabila bagi gadis lain mereka menabung untuk berbelanja aksesoris, bagi Amelia novel lebih dari sekadar aksesoris.
8
        Amelia Priani
(Dep. Perencanaan Produksi dan Pengelolaan Energi)
"Awal-awal saya meminjam novel di perpustakaan sekolah atau perpustakaan nasional. Tapi karena koleksi novel di perpustakaan tidak banyak, saya juga menabung untuk bisa berbelanja novel," ungkapnya.
Satu kegiatan menarik yang pernah dilakukan Amelia. Waktu masih sekolah dan "kantong tipis", seringkali ia berkunjung ke toko buku yang cukup besar, dan gerainya tersebar secara nasional. Kunjungannya bukan untuk belanja, tapi membaca novel yang ada di toko tersebut hingga tamat.
"Pastinya novel yang tidak tersegel di display," ujarnya seraya tertawa.
Seiring perkembangan teknologi, peranan buku mulai digantikan dengan e-book. Ramainya penulis mempublikasikan karyanya lewat e-book menjadikan Amelia ikut sebagai penikmat e-book sejak tahun 2018.
Namun ia memastikan e-book yang ia baca tidak diperolehnya dengan cara ilegal seperti yang tersebar banyak di internet. Ini merupakan cara dia menghargai sebuah karya.
"Saya memang pembaca novel e-book juga. Tapi kalau disuruh memilih, saya lebih senang membeli buku novel daripada e-book. Sensasinya berbeda, apalagi buku baru memiliki bau yang khas," ungkap penggemar penulis Tere Liye ini.
Amelia mengaku baik di Depok maupun di Petrokimia Gresik saat ini memiliki teman sehobi. Bukan sekadar teman membaca, tapi bisa berbagi referensi buku yang akan dibacanya.
Lebih lanjut ia menambahkan, satu poin yang membuatnya ketagihan membaca buku, yaitu nilai moral yang ia dapat dari dalam cerita. Sisi positif inilah yang membantu membangun kepribadiannya, mulai dari menghargai perjuangan orang tua, hubungan dengan sesama, maupun lainnya.
"Alhamdulillah, selain menjadi media rekreasi, banyak pelajaran hidup yang bisa saya ambil dari membaca novel," tutupnya. SEP
    Edisi No. 327, Desember 2020








































































   16   17   18   19   20