Page 19 - GEMA EDISI DESEMBER
P. 19

       RAGAM PERISTIWA
9
1
19
   Foto : Dep. Humas
Khitan Gratis AKB 2020
 VP CSR Petrokimia Gresik, Luqman Harun (kiri) menyerahkan bingkisan secara simbolis kepada peserta khitan gratis program CSR Petrokimia Gresik 2020
Ringankan Beban Masyarakat
   dWi T e n g a h P a n d e m i
abah Covid-19 tidak membuat Petrokimia Pelaksanaannya pun tidak "bareng-bareng" tapi dilakukan Gresik (PG) putus asa dalam menebarkan secara terpisah.
manfaat. Komitmen ini pun semakin
menguat karena virus "ngeri" ini telah menjadi "trouble maker" bagi perekonomian masyarakat,
khususnya lapisan bawah.
Nah, di era dimana kita harus beradaptasi dengan kebiasaan baru akibat Covid-19, perusahaan kembali menjalankan program "Petrokimia Gresik Peduli Berbagi" melalui kegiatan "Khitan Gratis Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) 2020".
“Kami ingin meringankan beban masyarakat, sehingga keberadaan Petrokimia Gresik benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar perusahaan,” ujar Vice President Corporate Social Responsibility (VP CSR) Luqman Harun.
Ada 23 peserta dari keluarga sekitar perusahan. Mereka ditangani oleh dokter-dokter RS Grha Husada yang pro. Peserta memang dibatasi jumlahnya, dan pelaksanaannya pun membutuhkan waktu hingga dua hari, Senin (30/11) dan Selasa (1/12) karena menerapkan protokol kesehatan yang "super duper" ketat untuk mencegah penularan Covid-19.
Untuk pendaftaran dan penyampaian informasi, semuanya dilakukan secara online menggunakan aplikasi messaging.
“Hanya peserta dengan hasil non-reaktif yang dapat dikhitan,” imbuh VP CSR.
Oh ya, setiap peserta mendapatkan paket sunat lengkap mulai dari proses khitan, pengobatan, kontrol, sarung dan uang saku. Sehingga bantuan yang diberikan PG sangat komprehensif.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kelurahan Ngipik, Yonno Parnianto Utomo berpendapat, program ini sangat membantu masyarakat, mengingat cukup banyak perekonomian diantara mereka yang terdampak Covid-19.
Dari Ngipik, ada tiga anak yang mengikuti program ini. Dua diantaranya adalah si kembar Muhammad Rafi dan Muhammad Radhi yang berusia 6 (enam) tahun.
"Alhamdulillah program khitanan ini meringankan beban ibundanya, apalagi si kembar yatim sejak ayahnya meninggal setahun lalu," ungkapnya.
Yonno berharap program kepedulian PG untuk masyarakat sekitar perusahaan dapat terus dikucurkan meskipun di tengah wabah. Pastinya dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. SEP
    Edisi No. 327, Desember 2020











































































   17   18   19   20   21