Page 28 - SEJARAH SOSIAL JAMBI
P. 28
18
Mengenai perbedaan kedua ras ini, Mr. Ali Basya Lu bis
menyebutkan bahwa yang termasuk Melayu Tua ialah suku-
suku bangsa yang kebudayaannya sangat sedikit bercampur de-
ngan kebudayaan asing, sedangkan Melayu Muda ialah suku-
suku bangsa yang kebudayaannya sudah agak banyak bercam-
pur dengan kebudayaan Hindu, Islam dan sebagainya. 1 3 ) Ke-
mudian kedua suku bangsa ini dianggap sebagai penduduk asli
daerah Jambi, sedangkan semua suku bangsa yang datang kemu-
dian baik mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia mau-
pun yang datang dari negara-negara lain dianggap sebagai pen-
duduk pendatang.
Di dasarkan kepada pluralisasi masyarakatnya, maka kera~
gaman penduduk daerah Jambi dapat dilihat dari kelompok-
kelompok yang didasarkan kepada ikatan geneologis dan ada
pula yang didasarkan kepada teritorial, bahkan ada pula yang
menganut keduanya. Kenyataan yang demikian akan lebih nya-
ta bila dilihat lebih dalam pada kenyataan-kenyataan sosial
yang berkembang dan berlaku di daerah-daerah khususnya di
Kota Jambi. Masyarakat kota pada dasamya dapat digolongkan
kepada dua kelompok besar yaitu kelompok penetap atau pen-
duduk asli dan kelompok pendatang.
1 ) Penduduk Asli
Dari suku bangsa-suku bangsa yang merupakan penduduk
asli daerah Jambi terdiri atas: suku bangsa Kubu, ·suku bangsa
Bajau, Batin, Kerinci, Penghulu, suku bangsa Pindah dan suku
1 4
bangsa Melayu. ) ·
a) Suku bangsa Kubu
Suku bangsa Kubu atau dikenal dengan sebutan Suku
Anak Dalam, yang secara antropologi berasal dari suku bangsa
Weida. Mereka hidup masih dalam keadaan terasing, sehingga
t.ingkat kebudayaannyapun masih sangat sederhana sekali,
mereka hidup dalam suatu kelompoknya sendiri dan tidak ba-
nyak mengadakan hubungan dengan masyarakat lainnya, kalau
Jun terdapat hubungan dengan masyarakat lain itu pun dengan