Page 32 - SEJARAH SOSIAL JAMBI
P. 32
22
babkan karena orang Melayu Jambi hidup di sekitar Sungai
Batang Hari yang dapat dilayari hingga jauh ke pedalaman,
maka daerah itu juga merupakan daerah bandar perdagang-
an yang memungkinkan daerah ini sebagai pusat pengem-
bangan agama Islam di Jambi.
2) Penduduk Pendatang
. Yang dimaksud adalah orang-orang yang datang dari ber-
bagai daerah di Indonesia seperti orang Jawa, Palembang, Mi-
nangkabau, Tapanuli, Banjar, Bugis, dan daerah-daerah lainnya.
Kebanyakan dari mereka tinggal di kota-kota besar, kecuali
orang Minangkabau yang hampir merata mendiami seluruh
daerah dalam Propinsi Jambi. Mereka kebanyakan hidup seba-
gai pedagang dan ada juga yang berkebun karet.
Orang Jawa kebanyakan mendiami daerah-daerah transmi-
grasi dan daerah perkebunan seperti perkebunan teh, kopi, ka-
ret dan ada juga yang di daerah pertambangan minyak. S~dang
orang-orang Bugis dan Banjar, terutama mendiami daerah Ka-
bupaten Tanjung Jabung, dan Batang Hari. Mereka kebanyakan-
an hidup sebagai petani dan persawahan pasang surut dan per-
kebunan kelapa.
Yang tergolong penduduk pendatang lain ialah orang-
orang asing yang datang dan bertempat tinggal di bebera-
pa daerah dalam Propinsi Jambi. Mereka terdiri atas orang
Cina, orang Arab, orang India, dan berbagai orang-orang asing
lainnya dalam jumlah yang sedikit. Mereka ini terdiri atas orang
Belanda, Perancis, Korea, Jepang, dan Amerika yang bekerja
pada perusahaan-perusahaan asing di daerah Jambi.
Di antara orang-orang asing ini ada beberapa orang yang te-
lah berasimilasi dengan penduduk setempat, seperti orang Arab
dan India. Hal ini dikarenakan adanya persamaan agama yang
dianut oleh orang-orang tersebut dengan penduduk asli Jambi.
Sedangkan orang Cina merupakan orang asing yang terbanyak
di daerah ini dan memegang peranan dalam masalah ekonomi,