Page 74 - C:\Users\HP\Documents\Flip PDF Professional\Modul SMP VII Kimia Klasifikasi Zat dan Karakteristiknya\
P. 74

Mini Ensiklopedia Sains




                                               Svante August Arrhenius (19 Februari 1859–2 Oktober 1927)
                                               ialah  seorang  ilmuwan  Swedia  yang  merupakan  salah  satu

                                               pengagas  kimia  fisik.  Ia  mendapat  Penghargaan  Nobel  dalam
                                               Kimia  atas  karyanya  mengenai  ionisasi  pada  tahun  1903.  Ia
                                               mengemukakan  bahwa  senyawa  dalam  larutan  dapat  terurai
                                               menjadi  ion-ionnya,  dan  kekuatan  asam  dalam  larutan  aqua
                                               tergantung    pada    konsentrasi   ion-ion    hidrogen    di

                                               dalamnya.Svante  August  Arrhenius  berasal  dari  keluarga
                                               berlatar belakang petani.


               Dia  dilahirkan  pada  19  Februari  1859  di  Vik,  Swedia,  sebagai  anak  dari  Svante  Gustav

               Arrhenius dengan Carolina Christina Thunberg. Sedari kecil Arrhenius sudah memperlihatkan
               kepandaiannya. Dia belajar membaca secara otodidak di usia 3 tahun dan lulus dari sekolah
               sebagai murid termuda dan terpandai di kelasnya. Kepiawaiannya akan matematika, khususnya

               perhitungan aritmatika, dipicu karena sering melihat ayahnya, yang seorang ahli survei tanah,
               melakukan penjumlahan bilangan di buku catatannya. Kelak, Arrhenius senang menggunakan
               data dalam jumlah banyak untuk menemukan relasi matematis dan berbagai hukum. Ketika
               menetap  di  Uppsala,  di  usia  8  tahun  Arrhenius  masuk  di  sekolah  katedral  dan  langsung

               menempati kelas 5.
                       Arrhenius terbukti sangat menyukai pelajaran matematika dan fisika. Tahun 1876 ia

               kuliah di Universitas Uppsala guna mempelajari matematika, fisika, dan kimia. Pelajaran fisika
               di kampusnya itu tidak memuaskannya, dan membuatnya pindah ke Physical Institute of the

               Swedish Academy of Sciences di Stockholm pada tahun 1881. Di kampus barunya itu dia
               dibimbing Prof. E. Edlund, seorang  fisikawan.  Disosiasi elektrolitik Setelah di Stockholm,
               pada mulanya Arrhenius membantu Edlund melakukan pengukuran gaya elektromotif pada

               buangan nyala motor. Tapi, tak lama kemudian dia pun melakukan penelitian yang lebih sesuai

               dengan  seleranya  sendiri.  Secara  khusus  ia  meneliti  konduktivitas  larutan  elektrolit,  yakni
               karakteristik listrik tatkala berada di dalam larutan. Disertasinya di tahun 1884, yang memiliki
               150 halaman, berisikan penjelasan atas hasil penelitiannya akan konduktivitas elektrolitik ini.

               Arrhenius menyimpulkan bahwa elektrolit, tatkala dilarutkan di dalam air, mengalami disosiasi

               menjadi ion positif dan ion negatif. Menurutnya, derajat disosiasi sepenuhnya tergantung pada
               sifat dari substansi yang bersangkutan dan juga konsentrasinya di dalam larutan. Semakin encer
               larutan maka derajat disosiasi yang ada pun semakin besar.


               Selain diperkirakan sebagai pembawa muatan listrik, ion-ion tersebut juga dianggap sebagai

               pembawa aktivitas kimia. Untuk ini, “konstanta aktivitas” digunakan untuk menghubungkan
               jumlah aktual dari ion-ion tersebut dengan jumlah ion dalam larutan encer. Ide Arrhenius yang

               paling penting adalah, baik garam maupun air bukanlah konduktor: yang menjadi konduktor




                Modul IPA SMP / MTS Kelas VII Klasifikasi Zat dan Peubahnya
   69   70   71   72   73   74   75