Page 7 - E-MODUL STUDI AGAMA KONTEMPORER
P. 7
Dari pembahasan diatas mengenai fundamentalisme dapat kita simpulkan bahwa
fundamentalisme merupakan sebuah paham dimana semua aktivitas yang dilakukan
sesuai dengan peraturan agama, dimana peraturan agama tersebut dilihat dari kitab suci
yang diyakini sebagai otoritas tertinggi.
Sedangkan Jika kita kaitkan tentang Islam dan Fundamentalisme menurut
beberapa ahli ialah sebagai berikut:
Menurut Bassam Tibi bahwa Islam Fundamentalisme Merupakan sebagai
kelompok yang terpisah dan tidak ada hubungan dengan islam, baginya Islam
fundamentalisme didefinisikan sebagai sebuah gerakan yang dapat menjadi tantangan
besar bagi politik dunia, keamanaan dan stabilitas. Gerakan mereka adalah gerakan
politisasi agama yang agresif untuk mencapai tujuan-tujuan non agama.
Menurut Edward Fundamentalisme Islam Sebagai fenomena politik yang
menunjukkan adanya penekanan pada politik dalam ekspresi keagamaan umat Islam.
Fundamentalisme Islam menurutnya dapat dipertukarkan makananya dengan
Islamisme, namun disisi lain ia menyamakan Fundamentalisme Islam dengan
4
Revivalisme, reformisme, dan radikalisme.
Menurut Hamid Enayat Fundamentalisme Islam sebagai gerakan ideologisasi
agama, Enayat menisbahkan Fundamentalisme Islam pada gerakan-gerakan Islam
dimesir, Iran dan Pakistan. Gerakan itu menjadikan Islam Sebagai Ideologi yang total.
Beberapa ciri antara lain: Islam adalah Konprehenshif, Islam berasal dan bedasar pada
dua sumber fundamental yakni Al-Qur’an dan Sunnah dan Islam Sesuai dengan semua
5
waktu dan tempat.
Menurut M. Abid Al- Jabiri Islam Fundamentalisme Merupakan awal gerakan
salafiyah Jamaludin al- Afghani karena bahasa eropa tak punya istilah padangan yang
tepat untuk menterjemahkan istilah “salafiyah”.
Menurut Ali Syuaibi Fundamentalisme Islam yang dalam bahasa arab disebut
dengan Ushuliyah, artinya kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah, dari pengertian ini
dapat dikatakan bahwa mayoritas umat Islam yang beriman bisa digolongkan sebagai
fundamentalis (Ushuliyun). Mereka tidak mengimani kekerasan mereka tidak
mengimani terrorism karena keduanya bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah.
4 Badurrussyamsi, Fundamentalisme Islam (Kritik atas Barat), 2015, Yogyakarta : PT: LKIS
Pelangi Aksara, Hal 89-90
5 Ibid Hal 90
2