Page 108 - MEMBANGUN-DESA
P. 108
Desa. Setelah dicermati, kesulitan disebabkan sejum-
lah instansi yang diberi amanah melaksanakan perda
tersebut tidak mampu bekerja secara efisien dan efek-
tif. Bapemas kemudian ditunjuk untuk mengambilalih
pelaksanaan peraturan daerah tersebut.
Bapemas segera mempelajari peta perekonomian ma-
sya rakat. Organisasi-organisasi kemasyarakat an di be-
nahi secara masif. Sejumlah Unit Pelaksana Ke uang an
(UPK) yang telah terbentuk di desa-desa, se ge ra diana-
lisis kondisinya. Diagnosa itu perlu untuk menentukan
stra tegi mengoperasikan BUM Desa.
Akhirnya ditemukan formulasi untuk memodifikasi
pelaksanaan program Gerakan Terpadu Pengentasan
Kemiskinan (Gerdu Taskin) dengan cara sejumlah UPK
direvitalisasi menjadi BUM Desa. Kemudian dilakukan
injeksi dengan menggenjot program. Sejumlah BUM
Desa pun menggeliat mulai menunjukkan eksistensi-
nya. Interaksi kegiatan BUM Desa dengan masyarakat
sudah terjalin. Beberapa instansi diajak untuk mem-
perkuat keberadaan BUM Desa. Paket-paket program
dari pusat maupun provinsi, diarahkan ke BUM Desa.
Kepala Bapemas mencontohkan BUM Desa “Maju
Makmur” dari Minggirsari yang semula hanya menge-
lola kegiatan dana simpan-pinjam, akhirnya berkem-
bang mengelola jasa pembesaran sapi, jasa asuransi
Ke sejahteraan Sosial, dan lain-lain. Dampak langsung
Pelembagaan BUM Desa 47