Page 24 - Gunung Lokon dan Gunung Kalabat
        P. 24
     pelepah  daun  pisang alas  tidur.  Sementara  itu,
            Pinontoan mengumpulkan kayu dan ranting yang ada di
            sekitar mereka agar perapian agar tidak padam.
                 “Tidur saja suamiku… kamu sangat lelah, seharian
            kita  menempuh  perjalanan,”  pinta  Ambilingan  kepada
            suaminya.
                 “Ya…,  kamu  tidurlah  lebih  dahulu.  Saya  harus
            menjaga  perapian  ini  agar  tidak  padam,  nanti  kita
            bisa  kedinginan,”  jawab  Pinontoan  sambil  mengatur
            perapian  yang  ada  di  hadapannya.  Sambil  menjaga
            perapian Pinontoan mencoba berpikir tentang rencana
            yang akan dilakukan besok saat Makawalang pergi dari
            tempat itu. Pinontoan akhirnya menyerah karena rasa
            kantuk datang menyerang. Dia tertidur pulas di samping
            istrinya.
                 Keesokan  harinya,  pagi-pagi  benar  Makawalang
            sudah bangun dan bersiap-siap akan pergi.  Makawalang
            melihat  Pinontoan  dan  istrinya  masih  tertidur  pulas.
            Dia enggan membangunkan mereka. Tanpa berpamitan
            kepada Pinontoan dan Ambilingan, Makawalang berjalan
            menerobos  pohon-pohon  besar  sambil  menuruni  bukit
            mencari tempat lain.
                                        16





