Page 131 - E-Modul Kisah Teladan Walisongo
P. 131

pernikahan politik. Sunan Gunung Jati menikah pertama kali

                         dengan  Nyai  Babadan,  putri  Ki  Gedeng  Babadan,  yang

                         membuat pengaruhnya meluas dari Gunung Sembung hingga

                         Babadan.
                               Selain sebagai ulama, Sunan Gunung Jati memiliki jiwa

                         kepemimpinan  yang  tinggim  sehingga  beliau  juga  berperan

                         sebagi pemimpin para wali atau wali qutub. Oleh karena itu,

                         Sunan  Gunung  Jati  diminta  memimpin  penobatan  Sultan

                         Demak II dan Sultan Demak III, meskipun ada Sunan Kudus
                         dan Sunan Kalijaga, namun Sunan gunung Jati tampil sebagai

                         pemimpin para wali.  Hal tersebut dikarenakan Sunan Gunung

                         Jati yang berjasa besar dalam mengembangkan ajaran Islam

                         dan  perjuangannya  kepada  masyarakat.  Beliau  memiliki

                         pemikiran  yang  toleran  karena  tidak  pernah  membeda-

                         bedakan masyarakat berdasarkan status sosialnya melainkan
                         selalu memperlakukan semua orang dengan ramah dan santun.

                         Sehingga dakwah ajaran Islam yang dijalankannya dilakukan

                         secara damai.

                               Sunan  Gunung  Jati  menikah  kembali  dengan  Nyi  Ratu

                         Pakungwati,  yaitu  putri  Pangeran  Cakrabuana.  Ketika
                         Pangeran Cakrabuana memimpin Cirebon, Sunan Gunung Jati

                         diangkat menjadi tumenggung dengan gelar Susuhunan Jati

                         dengan wilayah kekuasaan meliputi Pesisir Sunda dan menjadi

                         Panetep  Panatagama  (semisal  Menteri  Agama).  Setelah

                         melihat perjuangan Sunan Gunung Jati pada masyarakat dan
                         dakwahnya,  Pangeran  Cakrabuana  merasa  bahwa  Sunan

                         Gunung Jati merupakan sosok tekun dan ramah kepada siapa

                         saja. Pada masa tuanya Pangeran Cakrabuana menyerahkan





                                                                                                          120
   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136