Page 21 - BAB 1 MODUL 1 FIX
P. 21
Berdasarkan pemaparan perumusan tersebut, faktor kedalaman dan massa jenis memegang
peranan penting dalam mempengaruhi nilai tekanan hidrosatis. Pengetahuan tentang tekanan
hidrostatis ini sangat penting. Salah satunya ketika membangun bendungan untuk Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA). Ketebalan bendungan haus disesuaikan agar tidak jebol, karena
dipengaruhi oleh kedalaman air yang dibendung. Menurut konsep hidrostatis, ketebalan bagian
bawah bendungan harus lebih besar.
B.2 Hukum Archimedes
Pernahkah Kamu bertanya kenapa kapal laut yang terbuat dari besi yang sangat berat dapat
berlayar di atas air dan tidak tenggelam, melainkan dapat mengapung di air? Besarnya gaya
angkat air pada kapal sesuai dengan pernyataan Archimides, sebagai berikut “suatu benda yang
dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair, akan mengalami gaya ke atas yang
besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut”.
Kapal laut mendapatkan gaya apung yang cukup besar untuk menahan bobot kapal.
Akibatnya, kapal dapat mengapung di permukaan air. Gaya apung sama dengan berat benda
udara dikurangi dengan berat benda di dalam air. Gaya apung dirumuskan secara sistematis
sebagai berikut:
= −
Keterangan:
Fa = gaya apung atau gaya ke atas (N)
Wu = gaya berat benda di udara (N)
Wa = gaya berat benda di udara (N)
Gaya Archimedes dipengaruhi adanya gaya berat benda. Selain gaya berat, hukum
Archimedes akan mempelajari gaya angkat. Fenomena-fenomena yang berkaitan dengan hukum
Archimedes, ketika benda dimasukkan ke dalam air seperti terapung, melayang, dan tenggelam.
Penjelasan mengenal ketiga hal tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.
1) Terapung
Terapung adalah ketika massa jenis benda lebih kecil ketimbang massa jenis zat cair. Jika
sebuah busa dijatuhkan ke dalam air, maka busa tersebut akan muncul ke permukaan air dan hanya
sebagian busa yang masuk ke dalam air. Dalam keadaan demikian, gaya ke atas lebih besar
daripada berat benda (Fa > W).
12