Page 11 - E MODUL AGAMA
P. 11
C. NERAKA CYUTA
Neraka Cyuta Neraka Cyuta adalah seseorang yang terlahir dari neraka. Orang tersebut
terlahir dari neraka karena dalam kehidupan masa lampaunya selalu melakukan perilaku buruk
adharma. Mereka suka berbohong, durhaka kepada kedua orang tua, suka mencuri, malas,
mencontek, korupsi, berlaku kasar serta segala perbuatan yang merugikan orang lain dan tidak
dibenarkan oleh agama. Atas perbuatannya yang buruk itu, maka mereka akan dimasukkan ke
neraka loka. Setelah menikmati hasil perbuatannya di neraka, mereka akan menjelma kembali
ke mayapada atau bhumi. Kelahiran manusia dari neraka loka disebut dengan Neraka Cyuta.
Ciri-Ciri Kelahiran Surga Çyuta dan Neraka Cyuta
Menurut Slokantara, manusia yang dilahirkan dari Surga Çyuta memiliki ciri-ciri,
seperti tak gentar, suci hati, bijaksana, dermawan atau murah hati, mempelajari
sastra, tenang, lemah lembut, berbudi luhur, tidak iri hati, tidak sombong, dan
penyabar.
Menurut Slokantara, manusia yang dilahirkan dari Neraka Çyuta memiliki ciri-ciri,
seperti bisu, sumbing, tuli, sakit ayan, gila, lepra, lumpuh, dan buta, (Duwijo dan
Susila, 2014: 3)
D. Punarbhava sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Hidup
Dalam kehidupan di dunia ini selalu ada dua hal yang saling berbeda (Rwa Bhinneda) ada yang cantik,
ada yang buruk rupa, ada yang kaya ada juga yang miskin, ada yang hidupnya bahagia ada yang hidupnya
tidak bahagia, ada yang terlahir sempurna ada yang kurang sempurna fisiknya atau cacat tubuh dan lain
lain. Perbedaan ini disebabkan oleh perbuatan/karma masa lalunya. Setiap perbuatan yang dilakukan atas
dorongan indria dan kenafsuan adalah perbuatan buruk yang disebut Asubha Karma. Perbuatan tersebut akan
mendatangkan dosa yang menyebabkan orang tersebut kelak akan terlahir dalam kehidupan yang lebih
rendah.
Seringkali kita temui ada orang yang terlahir cacat tubuhnya, seperti tidak punyatangan, matanyabuta, tidak
mempunyaikaki. Betapakurang beruntungnya orang tersebut. Itu semua disebabkan akibat buah perbuatan
masa lalunya yang menimbulkan bekas perbuatan (Karma Wasana) pada atma. Nantinya karma wasana
itulah yang akan menentukan hidup kita di masa yang akan datang.
Dengan demikian tingkat kelahiran manusia berbeda-beda sesuai dengan jenis subha dan asubha
karmanya. Atma yang lahir ke dunia ini membawa karma wasana (bekas perbuatan) masing-masing yang
mengakibatkan kelahiran berulang-ulang dan membawa akibat suka dan duka.
Bila belenggu karma wasana ini telah habis, maka atma akan dapat bersatu dengan asalnya, yaitu Brahman
E-MODUL PENDIDIKAN AGAMA HINDU dan BUDI PEKERTI dan tidak lahir kembali yang disebut Moksa. Kelahiran yang berulang-ulang merupakan kesempatan baik bagi kita
untuk meningkatkan kualitas hidup kita untuk membebaskan atma dari belenggu kesengsaraan, karena kelahiran dan
hidup kita di dunia ini adalah suatu penderitaan sebagai hukuman akibat karma kita di masa yang lampau. Kesempatan
kita menjelma saat ini adalah kesempatan untuk melakukan perbuatan baik atau buruk, sedangkan di alam sana
E-MODUL PENDIDIKAN AGAMA HINDU dan BUDI PEKERTI 6