Page 36 - Modul Geografi
P. 36
tanah halus dan sebagian besar tersusun atas abu vulkanik, bahan piroklastik vitrik
lainnya.
d) Tanah organosol terbentuk dari proses pelapukan bahan-bahan organik, seperti
dari sisa pembusukan tanaman rawa. Pembusukan bahan organik yang terjadi
pada tanaman yang kurang sempurna karena selalu tergenang air Tanah gambut
banyak terdapat di daerah pasang surut, seperti di Papua bagian barat, Kalimantan
Barat, Sumatra bagian timur, Jawa, pantai barat Sumatra, dan pantai Kalimantan
Timur.
e) Tanah kapur sering juga disebut dengan tanah mediteran yaitu salah satu jenis
tanah yang tidak mengandung unsur hara atau hanya sedikit mengandung unsur
hara. Tanah kapur sering disebut dengan tanah mediteran sebab terbentuk dari
bebatuan kapur yang sudah hancur atau lapuk.
f) Tanah grumusol terbentuk dari material halus berlempung dengan warna kelabu
hitam. Tanah grumusol bersifat subur dan tersebar di jawa tengah, jawa timur,
madura, nusa tenggara, dan sulawesi selatan.
g) Tanah latosol merupakan jenis tanah tua, yang terbentuk dari batu api yang
mengalami proses pelapukan lebih lanjut. Tanah ini memiliki ciri bersifat asam,
kandungan bahan organiknya rendah hingga sedang, memiliki warna merah
hingga kuning, dan memiliki tekstur lempung. Tanah Latosol tersebar di daerah
Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
h) Tanah podsolik merupakan tanah mineral yang mengalami pencucian intensif
dan bersifat masam. Tanah podsolik tidak cocok untuk pertanian karena sedikit
mengandung bahan organik sehingga tinggkat kesuburannya rendah.
2. Erosi
Kata erosi berasal dari bahasa Latin erosionem yang berarti menggerogoti. Secara
umum erosi adalah proses alami pengikisan tanah lapisan atas oleh air, angin atau es.
Jenis Jenis Erosi ada beberapa macam menurut proses terjadinya yaitu:
a. Erosi air, aliran air mempunyai gaya kikis ditepi sungai oleh aliran sungai
mengakibatkan sungai berkelok – kelok membentuk meander. Pengikisan pada
sungai secara terus menerus dapat membentuk :
35