Page 10 - Modul Titrasi Asam Basa Kelompok 7A _Float
P. 10
Larutan standar primer tidak memerlukan standarisasi,
artinya bila ditimbang secara kuantitatif, maka
konsentrasinya dalam larutan yang dibuat secara kuantitatif
pula, akan dapat dipastikan melalui perhitungan. Beberapa
zat baku primer yang umum digunakan untuk titrasi
penetralan adalah asam oksalat ((COOH) 2.2H 2O), natrium
oksalat (Na 2C 2O 4) , boraks (Na 2B 4O 7.10H 2O), natrium
karbonat (Na 2CO 3 anhidrat). Semua zat baku primer
memiliki tingkat kemurnian pro analisa (p.a). Zat baku
sekunder seperti HCl, NaOH, KOH, H 2SO 4. Larutan baku
sekunder tidak stabil, agak sukar dimurnikan, dan tidak tahan
lama dalam bentuk larutannya, sehingga bila digunakan
sebagai standar perlu dibakukan terlebih dahulu. (Suryatna
& dkk, 2008).
4. Indikator
Indikator adalah suatu asam atau basa organik lemah yang
menunjukkan warna berbeda antara bentuk molekular (tidak
terionisasi) dan bentuk terionisasinya. Kedua bentuk ini
tergantung pada pH larutan yang diuji.
Indikator ditambahkan pada titran sebelum proses titrasi
dilakukan. Indikator akan berubah warna ketika titik ekivalen
terjadi, jika warna indikator berubah, maka pada saat itu
titrasi dihentikan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam
basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi
oleh pH. Penambahan indikator diusahakan sesedikit
mungkin dan umumnya sekitar dua atau tiga tetes. Untuk
memperoleh ketepatan hasil titrasi maka titik akhir titrasi
dipilih sedekat mungkin dengan titik ekivalen. Hal ini dapat
dilakukan dengan memilih indikator yang tepat dan sesuai
dengan titrasi yang akan dilakukan.
6