Page 61 - SEJARAH KEBUDAYAAAN MALUKU
P. 61

menentukan  sekali.  Demikian  pula faktor  geografis  berupa
            pesisir  Sulawesi  dan pesisir Irian  Jaya  adalah  batas-batas
            alamiah dart jangkauan ekspansi tersebut.
                Kepentingan kedaton di  wilayah-wilayah  ekspansi seperti
            di  kepulauan  Banggai dan  pantai timur  Sulawesi  (Te mate),
            atau kepulauan Raja Ampat, Irian dan Seram Utara  (Tidore),
            adalah  "Upeti"  dalam  bentuk  hasil  laut  dan  budak  belian
            (terutama dari Raja Ampat dan Irian).  Sistem Upeti, dengan
            demikian,  adalah  suatu  sistem  perdagangan  pula.  Melalui
            sistem upeti kedaton mendapat bahan-bahan keperluan yang
            dapat  disalurkan  kembali kepada para pejabat kerajaan  dan
            warga kedaton. Selain sistem upeti, sudah tentu perdagangan
            rempah-rempah dan mutiara merupakan sumber penghasilan
            kedaton pula,  selain melalui praktek dagang maupun melalui
            berbagai  jenis  pajak  yang  dikenakan  oleh  pihak  kedaton
            pada kaum  pedagang.  Malah  melalui  gerak  perdaganganlah
            kerajaan-kerajaan  di  Maluku,  terutama Ternate  dan  Tidore,
            mendapat jangkauan cakrawala yang jauh melampaui batasan-
            batasan  fisik  dan  geografis  tersebut  di  atas.  Perdagangan
            membawa Maluku Utara dalam batasan peradaban dunia yang
            silih berganti itu.



























                                            46
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66