Page 122 - BUKU GURU PENDIDIKAN PEMILIH UNTUK GURU
P. 122
Berkaitan dengan kebijakan pembangunan, menurut Nasikun,
masalah kemiskinan yang disebabkan oleh ketimpangan antara
desa dan kota merupakan implikasi strategi pembangunan yang
bias kota. Perwujudannya bukan hanya dalam bentuk jumlah
investasi pembangunan yang lebih banyak dicurahkan untuk
pembangunan pada sektor perkotaan, tetapi karena seluruh
instrumen dan mekanisme kerjanya bisa lebih menguntungkan
kepentingan penduduk kota (Soetomo, 2008).
Menurut Dixon, dengan pendekatan ekonomi politik,
kemiskinan dilihat sebagai akibat dari tidak meratanya
penguasaan sumber daya dalam masyarakat. Dengan kata lain,
sistem sosial ekonomi yang berlaku memungkinkan
terkonsentrasinya kekuasaan dan sumber daya pada pihak
tertentu. Kondisi ini dapat terjadi pada skala nasional maupun
internasional. Sebagai contoh, harga jagung di pasar
internasional jatuh, akibatnya harga jual nasional turun, di
pedagang turun, dan efeknya berdampak pada petani. Petani
menderita kerugian sehingga menyebabkan kebutuhan tidak
terpenuhi dan posisi tawar mereka pun melemah.
Selain menjadi suatu masalah sosial, menurut Davis dengan
teorinya fungsionalis dari stratifikasi (Sulaeman Munandar,
2011), kemiskinan ternyata juga memiliki sejumlah fungsi,
sebagai berikut.
• Fungsi ekonomi, yaitu menyediakan tenaga untuk
pekerjaan tertentu, menimbulkan dana sosial, membuka
lapangan kerja baru, dan memanfaatkan barang bekas
(pemulung).
• Fungsi sosial, yaitu menimbulkan altruisme (kebaikan
spontan) dan perasaan, sebagai sumber imajinasi kesulitan
hidup bagi si kaya, sebagai ukuran kemajuan bagi kelas
lain, dan memicu munculnya badan amal.
• Fungsi kultural, yaitu sebagai sumber inspirasi kebijakan
teknokrat, dan serta memperkaya budaya saling
mengayomi antarmanusia.
• Fungsi politik, yaitu berfungsi sebagai kelompok gelisah
atau masyarakat marginal.
117