Page 76 - Pembiakan Tanaman Kelas X Semester 2
P. 76
penebalan dari zat pektin, plasmanya penuh dan vakuolanya kecil-kecil.
Kebanyakan orang mengunakan jaringan ini untuk tissue culture. sebab,
jaringan meristem keadaanya selalu membelah, sehingga diperkirakan
mempunyai zat yang mengatur pembelahan. Kultur Jaringan atau biakan
jaringan sering disebut kultur in-vitro yakni teknik pemeliharaan jaringan
atau bagian dari individu secara buatan yang dilakukan di luar individu
yang bersangkutan. In-vitro berasal dari bahasa Latin yang artinya "di
dalam kaca". Jadi Kultur in- vitro dapat diartikan sebagai bagian jaringan
yang dibiakkan di dalam tabung inkubasi atau cawan petri dari kaca atau
material tembus pandang lainnya. Secara teoritis teknik kultur jaringan
dapat dilakukan untuk semua jaringan, baik dari tumbuhan, hewan, bahkan
juga manusia, karena berdasarkan teori Totipotensi Sel (Total Genetic
Potential), bahwa setiap sel memiliki potensi genetik seperti zigot yaitu
mampu memperbanyak diri dan berdiferensiasi menjadi tanaman lengkap.
Sel dari suatu organisme multiseluler di mana pun letaknya, sebenarnya
sama dengan sel zigot karena berasal dari satu sel tersebut, setiap sel
berasal dari satu sel.
Bibit yang dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa
keunggulan, antara lain: mempunyai sifat yang identik dengan induknya,
dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga tidak terlalu
membutuhkan tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan
jumlah besar dalam waktu yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih
terjamin, kecepatan tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan
perbanyakan konvensional.
Manfaat Kultur Jaringan
Manfaat utama dari perbanyakan tanaman secara kultur jaringan adalah
untuk mendapatkan tanaman baru dalam jumlah banyak dalam waktu yang
relatif singkat serta mempunyai sifat fisiologis dan morfologi sama dengan
tanaman induknya. Dari teknik kultur jaringan ini diharapkan pula dapat
65