Page 180 - Biologi SMK Semester 2
P. 180
Karakteristik reproduksi aseksual adalah sebagai berikut:
Hanya satu induk yang terlibat
Tidak ada organ sex yang terspesialisasi karena tidak ada sel reproduksi
(gamet) yang terlibat.
Terjadi dengan proses sederhana seperti pembelahan, pertunasan,
fragmentasi, spora atau perkembangbiakan vegetatif.
Semua keturunan (organismbetina) secara genetic sangat identik dengan
induknya.
Jumlah banyak selama periode waktu yang singkat.
Sebagian besar terjadi pada hewan tingkat rendah
1. Perkembangbiakan Aseksual pada Hewan
Perkembangbiakan aseksual pada hewan umumnya terjadi pada hewan tingkat
rendah/Avertebrata. Reproduksi aseksual artinya reproduksi yang terjadi tanpa didahului
dengan peleburan dua sel kelamin yang berbeda jenisnya. Reproduksi aseksual pada
hewan ada lima jenis, yaitu pembelahan biner, pembelahan ganda, pembentukan tunas,
regenerasi, dan partenogenesis.
a. Pembelahan biner, terjadi pada makhluk hidup uniseluler, yaitu dari golongan
Monera dan Protista. Pada pembelahan biner, dari satu individu membelah secara
langsung menjadi dua sel anak. Pembelahan biner terdiri dari lima jenis, yaitu
pembelahan ortodoks, melintang, membujur, miring, dan strobilasi. Pembelahan biner
secara ortodoks/umum terjadi pada Amoeba dan mikroorganisme lain dari golongan
Rhizopoda. Pembelahan biner secara melintang terjadi pada Paramecium. Pembelahan
dengan tipe membujur contohnya pada Euglena. Tipe pembelahan miring terjadi pada
Dinoflagellata. Sedangkan pembelahan biner tipe strobilasi menghasilkan individu baru
dari bagian tubuh induk yang lepas, contohnya pada cacing pita (Taenia sp).
Tahapan pembelahan:
1. sel induk dengan inti dan inti di tengah
2. Sel dengan inti yang siap membelah, dinding sel melekuk
3. Sel dengan inti sel yang segera akan membelah diikuti oleh sitoplasma
4. sel telah terbagi menjadi dua sel anak yang identik (sama)
167