Page 9 - Bahan Ajar Fisika SMA Kelas X
P. 9

B. Gerak Parabola


                        Telah  diuraikan  secara  jelas  sebelumnya  mengenai  analisis  gerak  dua  dimensi.
                  Dimana  contoh  paling  populer  dari  gerak  dalam  2  dimensi  dengan  percepatan  konstan

                  adalah gerak proyektil, yang dikenal pula dengan nama gerak peluru atau gerak parabola.
                  Gerak Parabola (Perpaduan GLB dan GLBB).

                        Gerak  parabola  adalah  gerak  yang  membentuk  sudut  tertentu  terhadap  bidang

                  horizontal. Pada gerak parabola, gesekannya diabaikan, dan gaya yang bekerja padanya
                  hanyalah gaya berat atau percepatan gravitasinya saja. Gerak yang lintasannya berbentuk

                  parabola disebut gerak parabola. Contoh umum gerak parabola adalah gerak benda yang

                  dilemparkan ke atas membentuk sudut tertentu terhadap permukaan tanah. Gerak parabola
                  dapat dipandang dalam dua arah, yaitu arah vertikal (sumbu-y) yang merupakan gerak lurus

                  berubah beraturan (GLBB), dengan arah horizontal (sumbu-x) yang merupakan gerak lurus
                  beraturan (GLB).














                  Gambar 2. Gerak Peluru sebuah benda yang diberi kecepatan awal VO dan membentuk sudut θ.

                  Jika bola dilemparkan dengan kecepatan awal     dan sudut elevasi θ maka kecepatannya
                                                                 0
                  dapat diproyeksikan ke arah mendatar (sumbu X) dan arah vertikal (sumbu Y).



                  a.  Pada arah horisontal ( sumbu X ) :
                           Gerak  yang  dialami  benda  merupakan  gerak  lurus  beraturan  (GLB)  dan  tidak

                     dipengaruhi oleh gaya gravitasi sehingga tidak mengalami percepatan secara horisontal

                     (     = 0 ).
                          
                     Artinya, komponen kecepatan horizontalnya     selalu konstan dalam selang waktu  t,
                                                                    
                     maka :

                     Kecepatan awal secara horisontal adalah:


                                                                                                        8
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14