Page 25 - E-Modul Praktikum Kimia Dasar (Dwivelia)
P. 25

KEGIATAN PRAKTIKUM 3


                                           PENGGOLONGAN BERKALA UNSUR



               A.  Tujuan Praktikum
                     Setelah melakukan praktikum, mahasiswa dapat :
                       1.  Mempelajari sifat-sifat unsur segolongan dalam sistem periodik
                       2.  Menentukan warna nyala beberapa unsur alkali dan alkali tanah



               B.  Landasan Teori
                          Pengelompokkan unsur pertama kali dilakukan oleh ahli kimia Arab berdasarkan
                   sifat  logam  dan  nonlogam.  Kemudian  unsur-unsur  dikelompokkan  berdasarkan massa
                   atom. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, sistem periodik unsur modern disusun
                   berdasarkan  kenaikan  nomor  atomnya.  Antoine  Lavoisier  pada  tahun  1769
                   mengelompokkan  unsur-unsur  berdasarkan  sifat  kimianya  menjadi  empat  kelompok,
                   yaitu  gas,  nonlogam,  logam  dan  tanah.  Namun  pengelompokkan  ini  masih  memiliki
                   banyak  kekurangan  diantaranya  :  pengelompokkan  masih  terlalu  umum,  menganggap
                   cahaya dan kalor serta beberapa senyawa sebagai unsur dan tidak dapat menjelaskan
                   tentang unsur metalloid seperti unsur silikon, antimoni dan arsen.
                          Johann     Wolfgang     Dobereiner    (1829),   seorang     kimiawan    Jerman
                   mengelompokkan unsur-unsur menjadi tiga kelompok berdasarkan kemiripan sifat unsur
                   dan kenaikan massa atom. Setiap kelompok terdiri dari 3 unsur (Triade) dimana “Massa
                   atom relatif unsur kedua = rata-rata massa atom relatif unsur 1 dan 3”. Kelemahan dari
                   pengelompokkan tride Dobereiner adalah ada beberapa unsur yang tidak bisa masuk ke
                   dalam  kelompok  triade,  padahal  memiliki  sifat  yang  sama  dengan  kelompok  triade
                   tersebut.
                          Selanjutnya  J.A.K.  Newlands  juga  mengelompokkan  unsur-unsur  berdasarkan
                   kenaikan  massa  atom  relatif.  Menurut  Newlands  :  “Jika  unsur-unsur  disusun
                   berdasarkan kenaikan massa atom relatif, sifat-sifat unsur akan berulang setiap 8 unsur”
                   sehingga  dikenal  dengan  hukum  oktaf  Newlands.  Namun,  pengelompokkan  ini  hanya
                   sesuai untuk unsur-unsur ringan dengan massa atom relatif rendah.
                          Kimiawan Rusia Dmitri Ivanovich Mendeleev dan Kimiawan Jerman Lothar Meyer
                   secara terpisah mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatif.
                   Mendeleev  mengelompokkan  unsur  berdasarkan  sifat  fisika  dan  kimia,  sedangkan
                   Lothar  Meyer  mengelompokkan  unsur  berdasarkan  sifat  fisika.  Menurut  Mendeleev  :
                   “Jika  unsur-unsur  disusun  berdasarkan  kenaikan  massa  atom,  sifat-sifat  unsur  akan
                   berulang secara periodik”. Adapun kekurangan dari tabel periodik Mendeleev adalah :
                   panjang  barisnya  tidak  sama,  ada  unsur  yang  disusun  tidak  berdasarkan  kenaikan
                   massa atom yaitu   128 Te sebelum  127 I, sulit meramal massa unsur yang belum diketahui
                   dan tidak dapat menjelaskan penyimpangan unsur H.




                                                                                                     20
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30