Page 160 - Samisanov 15 OK
P. 160
spesifikasi telepon pintar yang dimiliki oleh peserta didik yang berada
di kawasan perairan ini. Bahkan tidak semua peserta didik memiliki
telepon genggam.
Setidaknya pembelajaran sejarah tentang nasionalisme
melalui teknik permainan berupa status ini menjadi pengalaman
tersendiri bagi mereka. Bahkan menjadi bukti untuk anak cucu
mereka bahwa mereka juga pejuang Covid-19. Bagaimanapun juga
apa yang diunggah di media sosial akan tetap tersimpan jika kita tidak
menghapusnya sehingga banyak kalangan yang sekedar menitipkan
kenangan dan sejarah mereka di dalam akun media sosial. Hal ini
tentu dengan harapan dapat memberikan aura positif terhadap
sesama yang menjalankan aktivitas di rumah.
Tentang Penulis
Santi Vera Mulyani adalah seorang guru sejarah yang akrab disapa Busan atau Bu
Suntea. Lahir di Wonosobo, Jawa Tengah 34 tahun yang lalu, ia sejatinya adalah ibu
dari 4 orang anak yang bermakna Air, Tanah, Udara dan Api (3 laki-laki dan 1
perempuan). Sering dikira masih anak sekolah karena posturnya yang pendek kurus,
hehehe. Lebih suka dengan kopi daripada thai tea. Mengawali karier sebagai guru di
daerah perairan Banyuasin Sumatera Selatan sejak tahun 2009 hingga kini. S-1
diselesaikan di Universitas Negeri Yogyakarta pada program studi Pendidikan Sejarah
pada tahun 2008 dan 2020 menyelesaikan studi S-2 di program Pasca Sarjana
Universitas PGRI Palembang pada Program Studi Manajemen Pendidikan. Rutinitas
tugas ke kota sudah beberapa kali dijalani dengan menempuh kendaraan air
“speedboat” melewati Sungai Musi Sumatera Selatan. Menghabiskan masa balita
hingga anak-anak di pulau Kalimantan, masa remaja dan bersekolah di pulau Jawa,
kini berkarier dan berkeluarga di pulau Sumatera.
Kumpulan Artikel INOFATIF
160