Page 87 - [210126] Laporan Akhir Riset Active Defense (Book View)
P. 87
Temuan dan Analisis Temuan dan Analisis
berarti Tiongkok tidak bisa/tidak mau diajak kerjasama; negara-negara di kawasan harus kebingungan saat diminta menjelaskan soal mengapa ASEAN yang hanya secara
84
mampu meyakinkan dan menawarkan jaminan keamanan proyek-proyek pembangunan institusional tidak efektif (bahkan cenderung defektif) ini tetap mampu menjaga stabilitas
infrastruktur Tiongkok sebagai “imbalan” keseriusannya untuk mensterilkan koridor BRI perdamaian di kawasan? Kelompok optimis punya jawaban: ASEAN Way—sebuah norma
90
dari peredaran narkotika. Ini tantangannya. di kawasan yang menjunjung tinggi tiga prinsip: non-intervensi, pengambilan kebijakan
85
(Tindak lanjut soal pengamanan BRI di koridor Myanmar ini tidak kami dalami di dengan konsensus, dan saling meningkatkan kesaling-percayaan (confidence building
laporan ini. Namun bukan berarti tidak memungkinkan untuk dilakukan. BNN perlu measures, CBM). ASEAN Way adalah jawaban mengapa insitusi regional ini bisa tetap
berkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan dan TNI, khususnya untuk membawa isu berjalan tanpa harus mengompromikan kedaulatan masing-masing negara anggotanya.
ini di forum regional seperti ASEAN Defense Ministerial Meeting Plus [ADMM+]). Dengan ASEAN Way, seakan-akan semua permasalahan tiba-tiba selesai (atau terlupakan)
dengan sendirinya. Setidaknya, inilah yang nampak di permukaan. Pasalnya, yang penting
untuk ditelisik adalah mekanisme yang terjadi di balik tirai ASEAN Way ini, dan tentunya
7.2.3. ASEAN Way mekanisme ini yang penting untuk menentukan sikap terhadap ASEAN untuk isu narkotika
di kawasan.
ASEAN sudah lama menjadi anomali—jika bukan bulan-bulanan oleh—akademisi Singkat cerita, kita perlu melihat proses di kawasan Asia Tenggara sebagai permainan
regionalisme dan organisasi internasional. Ia diyakini hanya menjalankan fungsi dua-tingkatan (two-level games). Sebagaimana baru-baru ini dilaporkan penelitian dari Osaka
86
buffering yang dibuat oleh Amerika Serikat untuk membendung pengaruhi Komunisme University, saat ASEAN menjadi tidak efektif, sebenarnya hal tersebut juga disesalkan dan
Uni Sovyet pada Perang Dingin. Setelah Sovyet bubar dan Perang Dingin usai, relevansi dikesalkan para pimpinan negaranya; namun di permukaan, kohesivitas tetap dianggap
91
ASEAN menjadi dipertanyakan. Ia sering disebut sebagai “talk shop” yang selalu “making penting untuk dipertontonkan. Bahkan, secara sadar, demi menjaga ASEAN Way, para
process but not making progress.” Terlalu banyak permasalahan—baik politik, alam, sampai diplomat rela untuk bekerja ekstra untuk melakukan lobi-lobi diplomatik di luar forum.
kesehatan—di kawasan yang seharusnya bisa diselesaikan oleh ASEAN, namun malah Namun uniknya, justru inilah yang membuat ASEAN bekerja. Seakan terbentuk di kalangan
diatasi dengan jalan tradisional—bilateral, informal, dan kultural. Di bidang keamanan— para diplomat dan petinggi ASEAN bahwa semua permasalahan—apalagi soal politik
87
baik tradisional maupun non-tradisional—ASEAN bahkan memperoleh predikat sebagai dan keamanan—akan “dimasak” oleh negara-negara di antara mereka sendiri (secara
“a frustrating enterprise” yang selalu hobi mengulang-ulang mantra “akan meningkatkan bilateral/minilateral terpisah). Barulah saat masakan tersebut selesai dan butuh diberi
88
kerjasama” dan sejenisnya, tanpa ada kemajuan yang nyata. Persis seperti yang beberapa “garnish,” ia dibawa ke forum ASEAN. Inilah permainan dua-tingkat tersebut: diplomasi
bulan lalu disampaikan para Menteri Luar Negeri ASEAN soal permasalahan obat terlarang bilateral untuk kepentingan performa multilateral. Menariknya, justru kebersamaan dan
di kawasan: “We reiterated our call for all ASEAN Member States to intensify efforts in fighting kesatuan performatif inilah yang menjadi modalitas utama ASEAN di hadapan negara-
the drug menace to secure the ASEAN Community against illicit trafficking of drugs and other negara kuat, khususnya Tiongkok dan Amerika Serikat. Inilah jalan ASEAN mengarungi
drug-related crimes.” samudra konstelasi great power games di kawasan.
89
Pandangan skeptis selalu menekankan pada performa, namun juga selalu Penjelas utama dari ironi ini sebenarnya sederhana: banyak negara-negara di ASEAN
yang secara ekonomis tergantung pada dompet Tiongkok, begitupula kedekatan militer
dan keamanan yang dijanjikannya. Myanmar dan Kamboja yang jelas-jelas bergantung
84 Misalnya ini, “Chinese police intercept shipment of drug precursor,” Bangkok Post, 3 April 2020, https://www.bangkokpost.com/ pada sumbangan Tiongkok melalui proyek jalur sutranya; Thailand yang mendapatkan
thailand/general/1891975/chinese-police-intercept-shipment-of-drug-precursor; Tiongkok juga dilaporkan mendanai program Mekong River
Patrol sebanyak US$ 50.000 via UNODC. Lihat Luong, “Mapping on Transnational Crime Routes in the New Silk Road: a Case Study of the keuntungan dari belanja murah alutsista dari Tiongkok; dan Filipina yang berharap pada
Greater Mekong Sub-region.”
85 Luong, “Mapping on Transnational Crime Routes in the New Silk Road: a Case Study of the Greater Mekong Sub-region,” 35. bantuan infrastruktur dari Tiongkok. Ini pun masih belum memasukkan sengketa Laut
86 Lihat survey terbaru soal perdebatan ini di Richard Stubbs, “ASEAN sceptics versus ASEAN proponents: evaluating regional insti-
tutions,” Pacific Review 32, no. 6 (2019): 923–50.
87 Helen E.S. Nesadurai, “ASEAN during the life of The Pacific Review: a balance sheet on regional governance and community
building,” Pacific Review 30, no. 6 (2017): 938–51. 90 Stubbs, “ASEAN sceptics versus ASEAN proponents: evaluating regional institutions,” 20.
88 See Seng Tan, “Is ASEAN Finally Getting Multilateralism Right? From ARF to ADMM+,” Asian Studies Review 44, no. 1 (2020): 28–43. 91 Taku Yukawa, “The ASEAN Way as a symbol: an analysis of discourses on the ASEAN Norms,” Pacific Review 31, no. 3 (2018):
89 ASEAN, Joint communiqué of the 53rd ASEAN Foreign Ministers’ Meeting 9 September 2020, 2020. 298–314.
72 Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense) Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense) 73
Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika