Page 163 - Dalam Dekapan Ramadhan
P. 163
http://pustaka-indo.blogspot.com Pertanyaan: Apakah boleh bagi wanita yang bekerja di
DALAM DEKAPAN RAMADHAN
pabrik atau di sawah untuk tidak berpuasa? Sebab bekerja
sambil berpuasa, adalah kesulitan dan kesusahan.
Jawaban: Puasa itu pada dasarnya adalah ibadah badan
dan jiwa dan pasti susah. Tetapi kesusahan puasa adalah
susah yang masih dalam batas kemampuan manusia. Allah
ber firman, “Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri
sese orang melainkan sekadar kesanggupannya.” (QS. Al-
Araf: 42). Islam memberikan rukhsah atau keringanan bagi
yang tidak mampu berpuasa, seperti orang sakit, orangtua
atau orang dalam perjalanan, atau orang yang sedang ber-
puasa, tiba-tiba sakit atau tidak mempu lagi karena uzur
syar’i, maka dia boleh berbuka. Wanita yang bekerja di luar
rumah, apalagi di pabrik adalah kasus pengecualian, karena
asalnya mereka tidak bekerja seperti itu, maka tidak ada
rukhsah bagi mereka untuk tidak berpuasa.
Pertanyaan: Apakah debu dan abu di pabrik yang tak sengaja
terhirup membatalkan puasa?
Jawaban: Debu atau asap yang keluar di pabrik tidak mem-
batalkan puasa, karena benda-benda itu tidak masuk dalam
rongga terbuka yang membatalkan puasa, dan selain itu
debu juga susah dihindari.
Pertanyaan: Apakah orang yang bangun pagi dalam keadaan
junub karena jima atau mimpi puasanya sah?
Jawaban: Orang yang terbangun dalam keadaan junub,
puasanya sah.
Pertanyaan: Orang yang berjunub karena bermimpi di siang
Ramadhan, apakah puasanya sah?
Jawaban: Puasanya sah, selama penyebab junub bukan di-
buat sendiri.
149
pustaka-indo.blogspot.com