Page 58 - Hubungan Indonesia Jepang dalam Lintasan Sejarah
P. 58
HUBUNGAN INDONESIA DAN JEPANG DALAM LINTASAN SEJARAH
udara terbaik di Hindia, yang dapat menjangkau jalur komunikasi dari Australia ke
Jawa. 119 Untuk melindungi perolehan barunya, Jepang mengirimkan sebuah
resimen dari Divisi ke-38 dan Pasukan Khusus Pendaratan Angkatan Laut ke-1 Kure
untuk merebut Ambon pada tanggal 31 Januari, yang jatuh ke tangan mereka
120
empat hari kemudian.
Jepang melanjutkan gerakannya pada bulan Februari, mendesak maju
semakin dekat ke Jawa. Pasukan Timur mengirimkan Pasukan Pendaratan
Gabungan Sasebo ke Makassar pada tanggal 9, 121 sementara Resimen ke-228
dikirimkan ke Timor dari Ambon pada tanggal 20 Februari, bersama pasukan
payung, yang setelah dikumpulkan di Kendari, diterjunkan di lapangan terbang
122
Kupang. Hanya penenggelaman sebuah kapal perusak Jepang oleh sebuah kapal
selam Amerika dan perlawanan pasukan Australia, yang segera menjadi gerilyawan,
yang mengusik kemenangan Jepang. 123 Sementara itu, Pasukan Tengah
mengirimkan sebuah batalion dari Detasemen Sakaguchi untuk merebut
124
Banjarmasin, yang jatuh ke tangan mereka pada tanggal 10 Februari.
Di Sumatra, Pasukan Barat mengalami pertempuran yang sengit. Pada
tanggal 14, 260 orang prajurit payung dari Malaya diterjunkan di lapangan terbang
utama dekat Palembang, sementara lebih dari 100 orang lainnya diterjunkan untuk
merebut tempat-tempat penyulingan minyak di dekatnya. Dalam pertempuran
sengit yang mengikutinya, pasukan Sekutu menembakkan meriam-meriam
penangkis serangan udaranya ke arah pasukan payung untuk menghalau mereka.
Pasukan Jepang, yang hanya bersenjatakan granat dan senjata kecil, menderita
kerugian besar. Pasukan payung merebut sebuah pengilangan sebelum
dihancurkan, tetapi pasukan Belanda dapat meledakkan fasilitas kedua. Baru pada
malam tanggal 15 Februari, setelah pasukan dari sebuah resimen infanteri tiba
dengan barkas setelah mendarat di muara Sungai Musi pascapenyerbuan ke Pulau
Bangka, akhirnya Palembang jatuh.
125
Pada tanggal 18 Februari, Jepang menyerbu Bali dan memotong garis
komunikasi Sekutu dengan Australia. Keesokan harinya, Jepang membom Darwin,
dan nasib Jawa pun telah ditentukan. Pada tanggal 25 Februari, ABDACOM—
komando militer gabungan Amerika Serikat, Inggris, Belanda, dan Australia yang
mempertahankan wilayah yang disebut sebagai Rintangan Malaya —dibubarkan
126
karena Inggris lebih memilih mempertahankan Birma yang vital bagi wilayah
jajahannya yang berharga di India sementara Amerika Serikat mengirimkan bala
bantuannya ke Australia, yang diharapkan dapat dijadikan basis utama Sekutu
untuk memukul balik Jepang di kawasan Pasifik. Orang Belanda, dengan sejumlah
sisa-sisa unit-unit Sekutu yang telah berantakan, ditinggalkan untuk
49