Page 59 - Hubungan Indonesia Jepang dalam Lintasan Sejarah
P. 59
BANZAI!
OPERASI MILITER JEPANG UNTUK MENGUASAI INDONESIA
mempertahankan Pulau Jawa. 127 Ketika Marsekal Sir Archibald Wavell, bekas
panglima ABDACOM, meninggalkan Jawa, ia memperkirakan bahwa serangan
terakhir Jepang ke Jawa akan dilancarkan pada akhir bulan itu.
128
Jepang melancarkan sebuah serangan bercabang dua terhadap Jawa. Di
sebelah timur, Divisi ke-48 dan Detasemen Sakaguchi akan mendarat di dekat
Surabaya dan merebut basis angkatan laut Belanda di sana, membersihkan wilayah
pantai, dan merebut pelabuhan Cilacap di pantai selatan. Di sebelah barat, Divisi
ke-2 yang masih segar dan Resimen Infanteri ke-229 akan mendarat di kedua sisi
Batavia, merebut ibu kota Hindia dan pelabuhannya, lalu bergerak ke pedalaman
Jawa untuk merebut Bandung. Untuk mendukung operasi itu, Jepang diperkirakan
memiliki sekitar 400 hingga 500 pesawat pemburu dan 300 hingga 400 pesawat
pembom maupun seluruh armada pimpinan Laksamana Madya Kondo Nobutake.
Para penyerbu berhadapan dengan sekitar 25.000 orang prajurit regular KNIL,
40.000 orang milisi, sebuah unit kecil campuran Inggris yang disebut Blackforce
(terdiri atas tiga batalion Australia, 25 tank ringan, dan beberapa meriam Amerika),
tidak lebih dari 100 buah pesawat terbang, dan sebuah armada kecil Sekutu yang
129
terdiri atas delapan kapal penjelajah, 12 kapal perusak, dan 32 kapal selam.
Sebuah upaya Sekutu untuk menghadang pasukan penyerbu Jepang
berakhir dalam dua pertempuran sengit di perairan Pulau Jawa. Dalam
Pertempuran Laut Jawa, yang berlangsung pada waktu sore hingga malam hari
tanggal 27 Februari, lima kapal penjelajah dan sembilan kapal perusak Sekutu di
bawah Laksamana Madya Karel W.F.M. Doorman dari Angkatan Laut Belanda,
berupaya menyergap kapal-kapal angkut Jepang yang berlayar ke Jawa. Dalam tiga
pertempuran terpisah, Jepang menghancurkan armada Doorman dengan kerugian
yang minim di pihaknya. Pesawat terbang maupun torpedo jarak jauhnya menjadi
senjata andalan Jepang. Ketika pertempuran itu usai, Doorman tenggelam bersama
kapal benderanya, kapal penjelajah De Ruyter. Sebuah kapal penjelajah dan sebuah
kapal perusak Belanda juga ikut tenggelam bersama dua kapal perusak Inggris,
sementara kapal-kapal yang selamat kocar kacir di Laut Jawa. Semuanya akhirnya
dihancurkan oleh Jepang. Dalam sebuah pertempuran yang mengikutinya, yaitu
Pertempuran di Selat Sunda, kapal penjelajah USS Houston milik Amerika dan
HMAS Perth dari Australia bertemu dengan kapal-kapal angkut Jepang yang sedang
mendaratkan pasukan di pantai Merak pada tanggal 28 Februari. Kedua kapal
Sekutu itu berhasil menenggelamkan dua kapal angkut Jepang dan merusak
beberapa kapal lainnya dalam pertempuran jarak dekat sebelum akhirnya
ditenggelamkan oleh kapal-kapal pengawal Jepang yang terdiri atas tiga kapal
130
penjelajah dan sembilan kapal perusak.
50