Page 182 - Bibliografi Beranotasi Karya Tjipto Mangoenkoesoemo
P. 182
Tjipto Mangoenkoesoemo
“Brieven van Tjipto Mangoenkoesemo aan Emile Gobee”
Bandoeng, 7 Januari 1927
digitalcollections.universiteitleiden.nl
“Hukuman mati” (pelarangan penerbitan) diberlakukan
terhadap pers. Salah satu anggota Dewan bernama Cornelis
mengumumkan hukuman mati tetap akan dijalankan meski
pers akan memberitakan hal ini terusmenerus. Di Den Haag,
Perdana Menteri Wolterbeek Muller menyarankan hukuman
mati berskala besar di dalam sebuah konferensi pers
dengan redaksi Java-Bode. Rekan-rekan pers Preangerbode
mengakui bagaimana salah satu dari mereka dijatuhi
hukuman mati, dan mereka tidak terkejut dengan hal ini.
Tjipto sangat memperhatikan aspirasi yang berkembang
dari kalangan pers. Bahwa para aktor intelektual tidak dapat
dihukum dengan cara seperti itu. Seperti bagaimana Tan
Malaka, Alimin, Soebakat dan lainnya yang terpaksa harus
berada di luar negeri. Di dalam surat ini, terlihat bagaimana
Tjipto merasa jijik dengan putusan peradilan tersebut.
170 Bibliografi Beranotasi Karya
Tjipto Mangoenkoesoemo