Page 48 - Bibliografi Beranotasi Karya Tjipto Mangoenkoesoemo
P. 48

Tjipto Mangoenkoesoemo


                  “Baarsche en Barbaarsche Brieven. Westersche techniek en
                  ons gebrek (XV)”
                  De Expres, Thn. 3, No. 20, 23 Januari 1914, Lembar Pertama

                  De Eerste Bandoengsche Publicatie Maatschappij: Bandung

                  Perpustakaan Nasional Republik Indonesia




                  Suatu  hari,  Tjipto  bersama  Douwes  Dekker  dan  Suwardi
                  Suryaningrat pergi ke Utrecht. Mereka berkunjung ke suatu
                  tempat percetakan uang Hindia, yang mana ia sebut sebagai
                  “de  fabriek  van  Mammon”  (pabrik  dewa  uang).  Di  sana
                  mereka menyaksikan bagaimana uang logam diproduksi:
                  mekanisme mesin yang mencetak uang dan buruh-buruh
                  yang terlibat di dalamnya. Kecanggihan teknologi tersebut
                  membuat  perasaannya  campur  aduk,  antara  terkesan
                  sekaligus sedih karena ia teringat dengan nasib tanah airnya.
                  Tjipto menuangkan perasaannya tentang bagaimana orang-
                  orang Belanda datang ke Hindia untuk menghasilkan uang,
                  dan tergerak untuk mendapatkan kemakmuran. Ia menulis,
                  “… Sementara kita ini, orang­orang Timur, masih berkutat
                  dengan cita­cita (kebebasan) kita, yang tidak membuat perut
                  sejahtera.”












       36   Bibliografi Beranotasi Karya
            Tjipto Mangoenkoesoemo
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53