Page 13 - Kelas X. 2a. Perpetaan_Dirjen GTK Kemdikbud 2019
P. 13
Unit Pembelajaran
Perpetaan
Selain memiliki manfaat praktis untuk mendukung kehidupan sehari-hari,
manfaat peta juga diimplementasikan pada berbagai bidang, antara lain:
industri, kewilayahan/pemerintahan, pertambangan, pembangunan, dan
bidang-bidang lain yang mempergunaan peta sebagai alat bantu.
Berikut artikel yang memuat beberapa contoh pemanfaatan peta pada
berbagai bidang aplikasi.
http://www.big.go.id/berita-surta/show/redam-konflik-penguasaan-
lahan-badan-informasi-geospasial-susun-satu-peta-dasar
Kebijakan Satu Peta Solusi Permasalahan Tumpang Tindih Lahan
Januari 16, 2018
Sejumlah daerah di Indonesia banyak terjadi tumpang tindih kepemilikan
dan penguasaan lahan, yang berpotensi memicu konflik sosial. Hal ini
disebabkan karena sejumlah instansi memiliki peta berdasarkan sektoral
dan kepentingan masing – masing, sehingga dapat menimbulkan masalah
antara pemerintah dengan pengusaha, pemerintah dengan masyarakat,
pengusaha dengan masyarakat, bahkan antar sesama instansi
pemerintah.
Kebijakan Satu Peta atau “One Map Policy” terlahir karena IGT yang
dibangun tidak merujuk pada satu sumber rujukan Peta Dasar (Peta
Rupabumi) Selama IGT tidak merujuk pada Peta Dasar yang dibangun
oleh instansi yang berkompeten dan berkewenangan (BIG) maka IGT
yang dibangun tersebut akan menimbulkan kesimpangsiuran. Ia
menyebutkan, peta perizinan pemanfaatan lahan dari instansi-instansi
terkait masih ada yang belum mengikuti standar yang telah ditetapkan
berdasarkan peraturan perundangan, baik klasifikasi obyek geografis,
skala maupun georeferensi-nya.
Sementara dari aspek non-teknis, akses atau sharing data geospasial
tematik untuk pengurusan perizinan sektoral dari instansi-instansi
terkait masih sulit. Sehingga, penetapan perizinan lahan/kawasan oleh
salah satu instansi seringkali tidak didukung oleh informasi perizinan
lahan/kawasan dari instansi lain.
Artikel diatas berkaitan dengan penggunaan peta untuk kejelasan kepemilikan
lahan pada suatu wilayah. Manfaat peta tersebut juga berkaitan dengan
perencanaan penggunaan lahan dalam suatu kawasan. Melalui tata guna lahan
pembagian wilayah disesuaikan dengan fungsinya seperti untuk permukiman,
kawasan perdagangan, kawasan industri, dan ruang terbuka hijau.
15